i. Ditutupnya pintu kamar dengan kasar. Di

ang sebelumnya lembut dan hangat kepadaku, kini berubah m

dengar seruan azan yang menggema d

ke kamar mandi, bergegas wudhu sebelum mel

*

miku tidur di kamar tamu, hatiku sedikit lega. Suamiku tak memutuskan ke l

ah siap," ucapku me

. Tanpa disangka, ia menepis tangank

terasa sedikit nyeri men

amu. Membiarkan dirinya

a. Tetapi hatiku masih tetap merasa tak tenang. Aku takut suamiku be

rdengar derap langkah mendekat ke arah

Nyaris membuatku terjatuh karena tindakan kasar yang mengagetk

egang lenganku dengan sangat era

bangunin aku?!" g

u berusaha melepas cengkeraman t

tanyaan ku!!" b

Kamu menyakitiku!" ucapku den

a dan menghempaskan lenganku kasar

on. Kamu bahkan menepis tanganku saat aku berusaha membuatmu te

aku melihatmu lama-lama," ucap

i. Aku tak mengejarnya, karena tak mu

bali mengantuk. Malaikat kecilku itu masih suka tidur karena selalu bangu

tu kamar anakku, kulihat suamiku berjalan ke luar rumah dengan te

inkan untuk berkendara. Tak mungkin juga aku membiarkan Delisha tinggal di rum

a saatnya apa yang suamiku sembun

*

sudah hendak kembali ke peraduannya. Aku masih menunggu suamiku di t

ak kunjung datang. Tak ada kabar yang ia ber

. Aku harus menyiapkan makan malam, kha

carport rumah kami. Mobil itu berhenti, lalu suamiku tampak keluar dari dalam

abaikan

l yang sedang aku gendong. Gadis itu merenge

l suamiku, berharap pria itu

Delisha yang meminta untuk digendong. Senyuman itu, tak lagi ia tu

ebentar, Mas. Aku mau

ebuah anggukan yang ia be

mengeluh lagi karena masakan lama terhidang. Dia s

hidangkan. Aku berjalan menuju ruang tengah di ma

dalam dekapan ayahnya. Keduanya tampak

Perlahan aku mengangkat tubuh mungil malaikat kecilku. Berhar

ya terjaga. Pria itu mengerjap perlahan lalu dud

siap. Makanlah du

menuju wastafel dapur untuk mencuci tang

l itu tak merasa terganggu saat ku pindahkan. Mungkin ia masih meras

apur. Hendak menemani suamiku maka

Namun, dia tak menatapku lagi. Mengaba

marah, Mas

ak me

" ucap

aku ma

an meja makan sembari membawa piringnya

aju suamiku yang berwarna biru muda itu. Aku men

u. Memastikan kalau penglihatan ku tak salah. Seb

mungkin terkejut dengan kelakuanku ya

ga agar pria itu tak bisa menjangk

Mas?" tanyaku den

mpak gugup mencari-cari alasan y

urusanmu?!" pria itu berusah

erah lipstick, tertinggal

t memb