angit langsung men
makin kencang memukuli dada pria itu, meron
an kedua mata, masih terus menikmat
bibirnya dan mengaduh kesakitan karena Cah
g dada bidangnya. Dan ia berlari ke arah pintu. Sayangnya, lelaki itu bisa mengejar dan m
onta menggerak- gerakan kakinya d
g wanita itu dan menjatu
ug
mabuk itu memposisikan dirinya di atas
eg
kini sungguh sangat membahayakan baginya. Dalam seketika i
... Mm
bekap oleh Langit. Sehingg
m hati itu pun berdoa, "Semoga saja ad
bertepatan
ak
a sangat terkejut. Sepulang dari perjalanan di luar kota, mereka tak
juga sangat panik karenanya. Lalu, dengan tanpa berpikir panjang lag
elihat apa yang tengah dilakukan oleh d
enoleh ke arah sumber suara. Begitu juga dengan wanita ya
n penuh emosi menatap nanar pada putra sulungnya ya
aksa tubuh Langit agar segera bangkit dari atas gadis itu. Da
ak
n sembari meringis kesakitan memegangi pipinya yang te
ah terkoyak hingga menampakan bra putih yang ia kenakan. Dengan segera menarik
ik dan juga iba melihatnya, segera
aya, Aya! Sudah kamu jangan takut ya, kamu sudah aman sekar
eh Langit sembari cengenge
ngan sangat geram lelaki paruh baya itu
ntya yang melihatny
ia tidak sadar dengan apa yang diperbuatnya, Pah!
n segala. Dan lihatlah sekarang! Andai saja kita tidak datang
Tetapi bukan begini solusinya," teria
ti dia sangat terpukul dan juga trauma atas semua ini, Mah." Bagus menu
ta yang terbangun karena mendengar kegaduhan dari kamar sang
kini ia semakin merasa syok melihat Cahaya yang sedang duduk menangis di
coklat itu menatapnya keheranan dan l
anya terisak dan tak bisa berkata-kat
ertelanjang dada. Dan penampilannya juga sangat awut-awutan tidak
tangan, ia merasa sangat syok. Baru menyadari pasti kaka
" titah sang ayah. "Dan kamu Langit, Papah tungg