ya. Wajahnya pucat, pikirannya penuh dengan kekhawatiran yang tak kunjung reda. Malam itu, setelah Selina m
wibawa, dan tidak pernah terlihat menggandeng wanita lain sejak kematian istrin
mengenakan kemeja hitam dengan lengan tergulung hingga siku. Tatapan mata tajamnya segera t
Mahe
u denganku." Suaranya dalam dan
berdiri, menundukkan kepalanya sedikit. "Ya, Pak...
i di depannya, menyilangkan kaki dengan sik
nya berdetak kencang, begitu keras hi
ya tajam, menusuk langsung ke dalam jiwa Almira. "Dan aku ingin mendengar
punya pilihan lain. Jika ia menolak, maka dalam waktu dekat ia akan
aha menenangkan dirinya sendiri. "Aku tidak ingin menikah dengan Pak Da
n tubuhnya ke sofa. "Dan kau berpikir m
rap. "Anda orang yang baik, Pak Diran. Anda berbeda. Jika saya ha
ni
it ditebak. Hingga akhirnya ia menarik
dengan mata meleba
Aku akan menikahimu
at. "Syarat apa pun,
nya dingin. "Aku tidak membutuhkan istri. Aku hanya melakukan ini untuk
pernikahan ini tidak akan didasarkan pada cinta. Tapi mendengar pria
" jawabnya deng
kata pun lagi. Meninggalkan Almira dengan perasaan yang bercampur aduk
nya sudah
nar-benar menjalani k
udian, pernika
r. Hanya akad sederhana di rumah keluarga Mahendra, diha
h sederhana yang dipinjamkan Selina. Tangannya gs hitamnya, wajahnya tanpa ekspresi. Ia tidak menunjukkan sedikit pun emosi saat prosesi berlangsu
mitan. Selina menatap Almira dengan
ik saja?" ta
n hatinya terasa begitu ha
narkah
takan sah sebagai suami istri. Ia hanya mengucapkan beberapa kata
tamu, merasa seperti orang asing di rumah ya
l baru bagi seseorang, tapi bagi Almira... in
ntai dua yang diberikan khusus untuknya. Ia tidak tidur d
r tiba-tib
t Diran berdiri di ambang pintu, menat
cara," ujar pr
an ludah. "T
pintu di belakangnya. "Tentan
ra. Ia mengangkat wajahnya, menatap
api aku tidak ingin ada yang berubah dalam kehidupanku. Aku tetap pria yang sama, dengan keh
i tidak akan menjadi pernikahan yang ideal, tapi mendengar pri
rti," jawa
gguk. "Dan s
epalanya, menunggu
nah jatuh c
hatinya lebih dalam
Almira hanya bisa duduk diam, menatap pun
pa yang baru s