ahun telah berlalu, namun semua yang ada di tempat ini terasa begitu famili
dingin dan kosong, rumah ini kini dipenuhi oleh kehidupan-laughter, tawa anak-anak, suara musik yang dimainkan di ruangan lain. Sem
dia ingat. Gaun simpel berwarna hitam yang dikenakannya membuatnya terlihat elegan
a mencari jawaban atas semua per
, namun ada sesuatu yang membuat Damon tertegun-sesuat
berusaha menahan rasa cu
carakan perc
tidak punya waktu unt
ri kita s
rang anak laki-laki yang sedang duduk di atas karpet, memainkan mobil-mobilan. Tiba
pa d
an mata yang terlihat tenang, namun ad
awabnya pelan
dunia berhenti berputa
dan rambut coklat gelap yang mulai tumbuh panjang. Wajah anak itu begi
ta?" tanya Damon, suaran
a napas berat. "Aku tahu ini mengejutkan," kat
dadanya. Tubuhnya terasa lemah, seolah dia baru saja
ahuku?" tanya Damon dengan
ana caranya. Saat kau pergi, aku berusaha menjalani hidupku dengan cara ya
? Selama lima tahun?" suara Damon meninggi, emosi
ncam untuk jatuh. "Aku tidak tahu bagaimana kau akan merespons,
an nada tajam, namun hatinya bergejolak. "Kenapa aku tidak dibe
asih sibuk bermain. Namun, setiap detik terasa sepert
ia, suaranya hampir berbisik. "Kau sudah sangat jelas sejak awal. Pernikahan ini buka
rnyata hanyalah ilusi. Dia telah mengabaikan begitu banyak hal. Semua detil kecil yang dia kira tidak penting. Se
tanya Damon, suaranya kini penu
ghalang dalam hidupmu. Aku tahu tujuanmu, Damon. Aku tahu betapa pentingnya warisan itu u
, semua yang dia lakukan demi mendapatkan warisan itu, ter
n tatapan penuh kebingungan dan kesedihan. "Apa
sedang asyik bermain. Hatinya bergejolak, bercampur antara
rkan ini," jawabnya akhirn
ntuk. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, teta