lihat yang menekan setiap inci tubuhnya. Baru saja ia mengetahui sesuatu yang mengubah segalanya-sebuah kenyataa
lanya. Ia merasa yakin tentang apa yang diinginkannya dalam hidup-tentang warisan yang harus ia dapatkan, tentang Mira yang harus
tu banyak pertanyaan yang berputar di kepalanya, terlalu banyak untuk dipahami dalam satu wa
a akan kekuasaan dan harta. Tapi kini, saat kenyataan
rat itu tiba-tiba
jahnya tampak serius. Sahabatnya itu sudah lama mengenalnya, dan
u mobil dan duduk di samping Damon. "Kau terl
ng. "Aku baru saja tahu ka
lah kata-kata itu mengenda
ak itu-Niko-dia anak kita, Ethan. Dan aku t
Itu pasti berat. Tapi... kau harus menghadapinya. Ka
tahu apa yang harus kulakukan. Aku datang ke sana dengan rencana yang jelas-untuk menyelesa
akan menerima anak itu," kata Ethan, mencoba memberi pemahaman. "Tapi k
lebih buruk-menjadi ayah yang meninggalkan anaknya, atau mencoba untuk
an dengan lembut. "Apakah ada sedikit pu
elanjutkan rencana hidupnya yang telah dia susun dengan begitu rapi. Ia tahu, jika ia bertahan dengan Mira, s
ataan yang tak pernah aku siapkan." Damon menatap ke luar jendela, mencoba mencerna perasaan
an, Damon. Pilihan untuk bertanggung jawab, untuk memperbaiki semuanya, atau untu
ukkan kepala
ia inginkan secara finansial dan sosial. Namun, di sisi lain, ada Niko-anaknya-yang tidak dia ketahui keberadaannya selama ini. Ada tanggung jawab yang menunggu
dan tak ada jawaban yang
ang dengan rencana yang sudah jelas. Tidak ada lagi ketegasan dalam dirin
lah beberapa saat, Aurelia membuka pintu. Ada keheningan di
ai dengan suara serak.
angguk pelan, dan
tidur di ruang tamu, dan suasana itu terasa sunyi. Namun, di balik ketena
on akhirnya. "Aku ingin tahu kenapa kau tidak member
takut, Damon. Aku takut kau akan pergi. Kau selalu
rasa disadarkan o
tapi aku ingin memperbaiki semuan
amon?" tanya Aurelia, sua
ang bahkan dia sendiri belum bisa jawab. Namun, untuk pertama kalinya d