mpulkan kesadarannya. Matanya masih berat, pikirannya berantakan,
berapa saat. Ia hanya menatapnya dengan sorot tajam
." Suara pria itu dalam dan berat
epat mencari alasan. "Aku... hanya kele
ursi, ekspresinya tetap tak terbaca. "La
ketahuan? Namun, ia menegakkan tubuhnya dan me
da a
i ia tidak punya jawaban. Ia
n hangat-lebih seperti ekspresi seseorang ya
buruk dala
i berniat mencurigainya, ia harus pergi. Tetapi tubuhnya
uhku?" Nayla ak
ggung. "Jika aku ingin membunuhmu, kau
dak tahu apakah harus merasa le
irnya memperkenalkan diri.
ak di rumah sakit. Tapi kenap
enolongku?" t
u. "Mungkin aku sedan
cara berbicara yang dingin dan ekspresi yang sulit dib
ia tidak punya piliha
bertanya banyak, dan pria itu pun tidak memaksanya untuk bicara. Namun,
erlihat seperti seseorang yang bekerja kantoran, dan yang lebih mencurigak
ur dan berjalan ke luar kamar, berniat mencari air minum. Namun, saat ia mele
nya. Aku tidak mau ad
Ia menahan napas, tubu
? Pek
an... seora
tetapi tepat saat
tu, matanya yang tajam langs
terj
masuk ke dalam dunia yang jauh lebih ber