img The Thread of Destiny  /  Bab 4 TTOD:four | 22.22%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 TTOD:four

Jumlah Kata:1100    |    Dirilis Pada: 22/10/2021

tiga hari yang lalu masih terus membekas di dalam otak Altheda. Apalagi kenyataan jika dir

nya. Tetap saja tidak ada sesuatu yan

hidup, jangan mempercayai orang dengan mudah. Itu adalah kunci dari kesuksesan dal

t dari jendela kamarnya. Dirinya harus segera berpikir rasional dengan cepat

pilihan itu untuk yang pertama kali. Atau dirinya bisa bermalam di rumah pamannya--Arya

entitas sebagai Altheda. Tetapi tetap saja itu merugikan, Alth

lek

tak berkedip. Haa ... Rasanya Altheda memiliki sedikit keberuntungan dengan fenomena transmigrasi ini, dia bisa mendapatkan

gan nada lembut. Dia mendekati Altheda, memeluk tubuh pona

... Lea harus p

a lepaskan. Matanya menatap intens manik mata Altheda. Ada yang salah dengan keponak

u pulang ke

" ucap Altheda terdengar lirih. "Mereka bukan ke

matanya menyiratkan kehampaan. Apa dia telah gagal untuk menjaga gadisnya? Apa dia telah mengecewakan kakakn

sebaik mungkin. Mana mau dia menjerumuskan diri kedalam bara api, jika air yang sejuk bisa melindunginya dengan baik. Dia sangat normal, oke. Tentu saja Altheda akan memilih

eluarga Azalea. Tetapi kenapa dia harus repot bergerak, jika dia bisa berlindung dibalik pungg

ea

dengan sendu. Dia harus berhasil menumbuhkan rasa simpati pada paman Azalea. Karen

nya keberatan. Tetapi ini tentang rahasianya, tentang sesuatu yang berusaha disembunyikannya serapat mungkin selama ini. Dia tidak ingin kenyataan yang gila itu hing

r matanya telah diujung mata, dan akhirnya air mata itu l

tak ingin membiarkan gadis ini terluka. Apa mungkin dia bisa menahan dirinya untuk terus merahasiakan semuanya ketika Azalea terus berada didekat

ersama paman, tapi sebelum itu kita akan kembali untu

cicit Althed

mengangguk, dan kembali mereng

i

hangat dan nyaman. Altheda merupakan jenis orang yang menyukai kenyamanan. Apapun itu dia akan mengutamakan rasa nyaman.

erkata, " Paman akan mengemas barang-baran

Arya melakukan kegiatannya. Matanya tidak be

ertanyaan tidak terduga dari Altheda. Apa gadis itu masih mengharapkan anak ingusan itu? Apa dia masih tergila-gila pada cinta buta y

kedatangannya?" tanya Arya balik, ta

tilah berulah, karena aku tidak akan menghentikan rencana ku untuk membatalkan pertunangan. Apa

u itu terus saja menempeli gadis jelek yang ada di r

dibilang jika Altheda berpikir dengan rasional. Dia tidak ingin nama Azalea semakin buruk, apalagi sekarang yang menempatinya adalah jiwanya. D

ras, buku jarinya mulai terlihat karena mengepal erat. Arya memang tidak menyukai pria itu

tap manik mata hitam pekat milik Arya. Lalu kembali berucap, "Tapi aku ingin meninggalkan.

ena paman mencintaimu--sangat Azalea." Arya tersenyum man

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY