ndal itu memang tak pernah terbukti, tapi cukup kuat untuk memukul mundur karier yang ia bangun dengan darah dan waktu. Media berhe
lagi dengan jas putih penuh tekanan atau ruangan rapat yang dipenuhi poli
u ada sesuatu yang hilang dalam dirinya. Karena tiap kali ia memasuki ruang operasi, ia merasa seperti menunggu seseor
udah tidak lagi
ngit kelabu. Rayhan sedang duduk di ruang istirahat dok
wanita. Riwayat pingsan di rumah, tekanan
a bangkit, mengenakan masker,
itarik, waktu
vi
ah. Matanya terpejam. Tapi tak
di sini?" suara
at apartemen Asri. Katanya sempat muntah darah semalam, ta
ih cepat dari biasanya. Ia memegang pergelangan t
siknya. "Kam
da re
lengkap, EKG, dan USG abdomen.
oba tetap tenang. Tapi pikirannya kacau. Kenapa Elvira bisa sep
sendirian
erut bagian atas menunjukkan tanda-tanda perdar
makan. Semua terakumulasi selama berbulan-bulan. Ia bisa membayangkan bagaim
tu masih tidur. Wajahnya tenang, tapi tubuhnya lemah. Sangat jauh dari soso
i samping ranjangnya. I
ku," katanya lirih. "Tapi aku menyesa
yang dingin. "Aku di sini, El. Kal
gelap. Cahaya lampu temaram membuat pandangannya b
r?" tanya R
n wajah. Mena
mu.
. "Masih sama. Masih keras kepala
pi otaknya bekerja. Ia mencoba duduk, ta
arus is
kamu d
tuh aku," jawab
k ingin kamu melihat aku d
iapa kamu, El. Kamu tetap perempuan yang kupilih
ut mata Elvira. Tapi dia s
ya apa-apa l
awabnya tegas. "Kal
ak. Melainkan sunyi yang menyatukan dua hati yang p
aih tangannya. "Biar aku yang
contin