, memalsukan nama kontak di handphone merupakan cara yang sud

putih berseri, bibir semerah darah, surai hitam lebat nan indah, mun

dimonyong-monyongkan. “

aya bicaranya. HP langsung

engan Lucinta Luna,

, tapi juga setanah a

tempat ti

rumah bapakku di

beri dia pelajaran.” Aku menyeringai. “Sekali

pun Si Mark sudah bertransformasi menjadi seperti perempuan, hakikatnya dia tetap laki-laki, ‘kan?

ang sangat menjunjung tinggi falsafah Jawa. Salah satu falsafahnya adalah ajining raga saka busana yang artinya penghargaan

ntura begitu padat di Hari Ahad. Akibatnya, aku tak bisa mengemudikan mobil ini lebih cepat. Tepat ketika adzan Maghrib ber

Kami menoleh bersamaan. Seorang perempuan yang langsing, glowin

Izzah berjabat tangan er

Aku jadi

, Mas. Lengkapnya Paijah, selevel dengan Paijem dan Paijo. Maklumlah, o

?” tanyaku lirih juga. “Tapi kok ini

dengan Lucinta Luna

buruk sangka. Aku pun melirik Markonah. Dia tampak terpana, terlihat s

u akan mendendangkan lagu A. Rafiq ya

atamu men

nmu man

gga m

te

ayu tanpa polesan make up tebal. Tatapan matanya teduh dan terlihat men

zah berde

gsung buyar. Aku jadi salah ti

” tanya Marko

ng lengan kiriku yang memar. Rasanya cenat-cenut tak keruan tapi Izzah

suka dipanggil Mark daripada Ma

konah. Nama yang sederhana.

puan ini ma

ng salah?” Aku berbi

ingaku. “Markonah itu nama keren

esa kok namanya bagus bange

itu disamakan dengan majikan perempuannya yang cantik, ba

tahu kenyataan ini. Ternyata hampir setiap orang di Desa Tayapetak ini punya nama keren

u saja aku sangat senang diajak berjabat tangan. Namu

n bukan mahram. Dosa!” Izz

ela napas dalam-dalam. Tatapan m

ang satu tinggi dan tegap seperti angka satu, ya

Izzah. Aku melirik istriku sejenak. Dia sudah tampak mar

m disebut. Apalagi penyebutannya di tempat-tempat umum yang penuh dan riuh. Lag

, Markonah!” Gigi-geli

terasa sangat ngilu. Rasa-rasanya ingin kuhempas gandengan tangan istriku. Namun

a kamu

dut tida

kan mereka ya

p bia

kamu s

nanti t

sayang

ai dengan

afiq dan Chrisye untuk mengagumi Markonah. Apalah daya mulut malah menyanyikan lagu “Biar Gendut Tetap Kucinta” yang dip

endut, pip

etap

lat, peru

p cinta

a kamu

dut tida

kan mereka ya

p bia

kamu s

nanti t

sayang

ai dengan

mengendur. Dia memegangi kedua pipinya yang

nya. “Idih, kalian ini

h kenapa aku malah tambah bersemangat joget ulat. Tah

” Orang-orang yang berdatangan

?!” Izzah terlihat g