kan Elma, bahkan seluruh tubuh mendadak lumpuh karenanya. Pada akhirnya Elma hanya bisa disana dalam diam menikmati setiap sensasi yang pria itu bagi berikut dengan tangan Kai yan
lekuk tubuhnya dengan sangat lembut dan hati-hati membuat Elma terbuai. Wanita itu bahkan mendesah ketika Kai menggigit bibir bawahnya sebelum melepaskan kulumannya dari bibir
rusnya seorang pria memperlakukan perempuan seperti
ris mendesah ketika Kai dengan sengaja menggigit lembut titik sensitif dilehernya. Tetapi dia menahanya karena tak ingin Kai berhenti. Tubuh mereka yang merapat membuat Elma dapat merasakan ereksi pria itu menempel di perutnya. Itu membua
ini dengan hati-hati tanpa perlu terburu-buru. Terlebih tidak setiap waktu pula dia tertarik dalam kepada seorang perempuan. Elma adalah pengecualian dari itu semua karena dia punya sesuatu yang Kai sukai. Mer
langsung terbelalak dengan benda yang berada di tangan Kai. Seb
disana, tetapi Elma tidak memberikan sebuah perlawanan
bagian dari permainan yang sudah kau sepakati,"
ihat seperti dipahat dengan sedemikian rupa. Air liur Elma nyaris menets melihat pemandang tubuh seorang pria tampan yang menarik atensinya sejak di klub. Sungguh, Elma telah gatal in
sedikit memberontak. Namun Kai justru malah semakin menikmati
ntuk pasrah akan keadaan. Pria itu sibuk berpikir tentang apa yang akan dia lakuk
ungkap Elma terang-terangan mengungkapkan rasa fr
Elma. Dengan kedua tangannya, Kai merentangkan lebar-lebar kedua kaki wanita itu. Sehingga dia bisa dengan bebas dan jelas melihat inti kewanitaan El
mudian menambah getaran tertentu yang mem
Elma yang telah basah dkarena terangsang berat. Kai membenamkan wajahnya merasakan hawa panas yang muncul dari bagian intim wanita itu. Aroma yang memab
t, dia berjuang untuk melawan keinginannya untuk berteriak atas rangsangan yang pria itu berikan. Terlalu sulit baginya untuk meredam sensasi yang dihasilkan dari lidah pria itu pada pusat kenikmatannya. 'Damn, it's just too good!' isi hatinya beteri
inti tubuhnya yang berdenyut-denyut. Kedua tangannya dia biarkan memegang kuat-kuat masing-masing paha wanita itu agar terbuka lebar. "Kalau begitu aku akan melaha
anganmu, otot tubuhnya gemetar mempertahankan kedua pahanya untuk tetap terbuka lebar untuk memberikannya keleluasaan dalam eksplorasi liar. Napas wanita itu mulai putus-putus, pinggulnya bergelitorisnya yang kian membengkak. Jeritan terdengar dari mulut Elma, membuat Kai memutuskan untuk melepaskan salah satu paha wanita itu dan membawa satu tangannya untuk berpartisipasi dengan mulutnya mengerjai bagian intim wanita itu. Sebab Kai merasa bahwa permainan ini tidak cukup han
nya. Dia ingin menggelingjang, tetapi lengan Kai yang bebas menahan pergerakannya. Elma menutup mulutunya dengan tangannya sendiri untuk meredam teriakan yang memaksa keluar.
lu