n disini. Apa kamu mau minum sesuatu, Ms. Confident?" kata Kai setelah membuka pintu rumah kecilnya yang jujur saja buat Elma sangat t
i yang dia duga, tidak ada yang mewah disana, tetapi ruangan tersebut sangat rapi, bersih dan yang paling penting sangat terorganisir. Elma curiga kalau Kai adalah seorang neat freak kare
li lagi yang membuat seluruh
h
kan minuman. Ada y
but dan melihat apa yang terlukis disana dari dekat. "Ngomong-ngomong apa ka
sang tamu inginkan dan untungnya dia menemukan sebotol shiraz. Dia memutuskan untuk menyuguhkannya kepa
erletak di ruang tengah sambil mengamati beberapa lukisan jadi
mbarkan seorang gadis kecil dalam posisi membelakangi dengan sebuah boneka kelinci di tangannya sedang memandang ke arah l
itu sebagai bentuk kesopanan seorang tu
diantara mereka membuat situasi jadi aneh dan canggung. Elma yang tidak sabar tentu tidak mau repot-repot buang waktu kalau hanya untuk sekadar b
ir mukanya berubah menjadi sangat serius. "Kau tahu ba
k memalukan. Anggaplah dia saat ini sedang putus asa dan disatu sisi dia juga butuh kehangatan seorang pria. Apalagi sent
ingin kau berperan sebagai kekasihku hanya saat di depan umum. Aku akan berikan berapa pun yang kamu butuhkan," jelas Elma. Sebenarnya ada lagi
menjual tubuhmu untuk saya? Hanya saja kamu tidak punya hak untuk berkeputusa
yang gila. Tapi kalau Elma mencari kandidat lain yang lebih dari pria ini waktunya sudah te
n roleplay? Kau ingin aku menjad
amu selalu merasa ingin mengontrol semua hal yang terjadi dihidupmu dan segala sesuatu disekelilingmu. Saya tidak bilang kalau itu buruk, hanya saja saya ingin mencoba mengubah sedikit persepsimu. Sekali ini saja,
kali mengetahui ada orang yang bisa menebak padahal Elma menyembunyikan jati dirinya rapat-rapat. Elma memang sedikit bosan dengan
hanya harus percaya pada saya dan melakukan apa yang saya minta.
angannya dan menaikan satu kaki ke kaki lainnya.
a Kai sekali lagi sambil mengul
rannya mudah." Elma menerima tangan tersebut dan
kamar tidurnya. Di sanalah Elma mendapati ada sebuah cermin besar setinggi tubuh sang pria yang menutupi sebagian salah
Kai dan anehnya nada suara pria itu b
ga kemudian dia dibiarkan berdiri dalam keadan polos tanpa sehelai benang pun tetapi masih mengenakan high heels di kakinya
besar. Dia sesekali melirik pada Kai, ekspresi muka pria itu benar-benar datar tanpa ekspresi ataupun apresiasi. Dan saat itulah mendadak Elma yang s
lma, Kai tertarik untuk buka suara setelah di
ku tidak mungkin kan hanya berdiri disini sampai pagi?" uj
ekspresi murka dihadapannya. "Apa kau lupa aturan mainnya, Elma? Kalau kau tak suka kau bol
enar hanya sebatas itu. "Jangan membuat suara apa pun Elma, jangan berger
seseorang yang terbiasa memegang kekuasaan dan tidak ada seorang pun yang b
ini!" teriak wanita itu penuh emosi sebelum akhirnya teriak