ia berteriak a
a tahu usaha dan tenaganya akan
kir sambil matanya berke
a eropa dengan lampu gant
beberapa pengawal dan pelayan be
orang gila ini. Sepertinya dia benar-benar bukan orang biasa. Apa
it gugup deng
apa benar dengan
rto?" ucap Max menyapa salah
kiran Maureen berkeliaran kembali sambil
menunjukkan semua permintaan tuannya beber
enganggukan
apkan sepatah
en, Max sudah membawa dan
na dulu?" dia berkata
linga Maureen membuat
ak biasa. Dan membuatny
ia bergidik. Men
lu?" tanya Max kembali, segurat senyuman muncul
gemaskan! Apalagi pipi chubby y
ku tidak lapar!" sah
belum kenyang dan puas! Dan sesuai perkataanku tadi, kau harus me
akan mendapatkan ancaman
naknya merebutnya, sekarang mau tambah. Memangnya aku restora
egitu cepat makan!
ya bergentayan
t tangan Max menggerayangi pahany
dak aku tak segan-segan akan m
tap Max yang menunjukkan senyu
menyentuhku lagi!" ancam Maureen membuat ta
a Martin langsung bergidik nge
pun mendengar tuannya bisa
tong-potong kecil, dan dia memasukkan kedalam mulutny
mu itu!" Maureen mendelikkan matanya dengan penuh d
au sedang m
tu agar bertatapan langsu
g tampan, tapi tidak setampan Nick pujaan
anannya saat Max mencen
ureen menyebutkan nama la
au
anmu, hah!" gadis itu tak mau kalah masa
urut oleh keluarga. Jika, dia ditindas
ntuk membalas ketika seseorang m
bayangan yang terlintas di pelupuk mata,
ama laki-laki lain saat kau bera
tidak sabar mengutamaka
. Lepas!" pe
aki itu menambah ce
sudah sangat kel
cengkraman tangannya. Dia, merasa sud
makan saja. Malah komplain padaku."
mendengarkan l
us menghabisk
lekat-lekat sambil sesekali terse
" pekik Maureen kesal dengan laki
atuh. Dan menuruti s
n garpunya. Dia sudah tidak
turun," ucapnya, tapi Maureen sangat
usik sesuatu dibawah sana. Kal
seperti tadi!" Max ber
h dan tepat saat wajah m
au kau berani menyentuhku lagi, akan
t dengan lebar
membayarmu double. Jadi, service aku hingga p
mbara saat melihat tingkah Maure
pangkuan, dia mendo
yang menyaksikan membul
kakinya menghentak di lantai seperti
aat Max menggebrak
ar-benar memb
dihinggapi rasa panasi
an bawa ke kamarku! Aku akan mandi dulu!"
nta tetap tidak di
aat tubuhnya di turunkan dal
g menyalahk
an di dalamnya, bahkan aromaterapi sudah
" pintanya tanpa ragu melepaskan semua kembali atrib
n! Kau pasti berbohong padaku!" tubuh Ma
ah melucuti semua pakaian Maureen yang s
pahanya, "Ssstt, diamlah sebentar. Semakin kau banyak
k penuh penekanan. Kali ini dia be
akan melakukannya lagi. Aku mohon, Tuan!" di
nggodaku sambil menunjukkan wajahmu it
tu. Max berharap gadis itu mengerti kem