A
A
padamu. Mulai hari ini, kamu bukan istriku lagi," ujar F
!" Usai mengatakan hal itu, Lisa segera b
ata apa-apa, Dista membawa sahabatnya tersebut ke dalam pelukannya. Dia sadar, saat ini sahabatnya ti
udian setelah Lisa melepaskan pelukannya. Dengan sisa
mu sekarang?
gi, Dis," uja
man
in menjauh dari tempat ini,"
amu beresin barang-barangmu. Kita berangkat sekar
ra mereka. Selang tak berapa lama kemudian, mereka pun
is
n aku sendiri, D
, Lis
i mengatakan hal itu, dengan gontai Lisa turun
adi telah kering, kini kembali mengalir dengan deras. Setelah puas meluapkan ta
irih yang tiba-tiba sud
emberi peringatan. Dengan kasar, dia mengusap sisa air matanya. Dia
ikinya, Sayang. Tolong, j
amu masih pada keputusan
ng. Hanya ada kamu dalam
i aku, kamu tidak akan tega men
ja, tatapannya tertumpu pada perhiasan dna k
r Lisa saat menyadari arah tat
bersamamu, aku yakin kamu pasti
enuhi kebutuh
ih tanggungjawabku. Bawalah semuanya, anggap saja itu nafkah terahir dari aku," ujar Farhan. Lisa menghela naf
tangga. Naasnya, di ujung tangga dia mel
as Farhan satu-satunya," ujar wani
gia. Kamu tahu kenapa? Karena dalam hati Mas Farhan, hanya ada aku," sahut Lisa tidak m
ndapatkan hatinya," sahut Sonya dengan penuh percaya diri. Lisa tersenyum s
*
AHUN K
merasa namanya disebut, menghentikan langka
satu sama lain.. Lisa tertegun di tempatnya. Dia tidak menyangka keputusannya un
dia lakukan disini?'
rsebut. Dia masih terlihat tampan seperti biasanya, pe
ngurusmu dengan baik, Mas
ang dulu selalu rapi, mengenakan pakaian modis, dan riasan yang memukau, kini hany
etelah perceraian kami!
ke dunia nyata. Dia menatap salah seorang manager peru
antan suaminya melewatinya begitu saja seolah tidak mengenalnya. Tanpa sadar, air matanya mulai berdesakan
nyatanya rasa sakit itu masih ada. Bagi Lisa, Farhan adalah cinta pertamanya. Meskipun pernikahan mer
sa kembali menghapus air matanya. Setelah yakin penampilannya rapi, dia melangkahkan kakinya menuju ruang kerjanya. Beberapa rekan kerjanya su