img Mahasiswi Simpanan Dosen Liar  /  Bab 2 Pulanglah | 40.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Pulanglah

Jumlah Kata:1166    |    Dirilis Pada: 09/06/2025

di depan rak besi tempat biasa ia meletakkan baki, tapi kali ini rak itu sudah kosong-tak ada yang tersisa. Ia menunduk,

tu masih jauh dari cukup untuk membayar semester barunya di L

a memanggil, membua

anya sedikit terbuka dan wajahnya berkeringat. Di tanganny

bantu?" tanya Zeya dengan sopa

mbil mengatur napas. "Cepat ke kamar V

ngan apa yang baru saja ia deng

"Iya. Sekarang, cepat pergi d

ku, tubuhnya seperti kehilangan arah, sementara pria paruh baya it

si puas. "Anak itu benar-benar beruntung. Bertemu pria kaya yang bisa meng

nya nyaris jatuh. Wajahnya bingung, gelisah, takut-perasaan yang bercampur aduk. Namun bayanga

irih, "Tenang Zeya... ini hanya satu malam. Satu kali saja, lalu sem

gil di dadanya, Zeya men

erdiri seorang pria-tinggi dan tegap-membelakanginya. Wajahnya tertutup bayangan malam, hanya siluetnya y

manggil saya?" tany

hnya sedikit. Cahaya bulan mengenai sebagian wajahny

nya, tenang... tapi tegas. Nada suarany

k, T

a pintu, matanya membelalak. Di sana, di atas wastafel, sudah tergantung sepasang lingerie berw

. Tak punya kuasa. Ia hanya bisa berha

arkan air hangat mengalir membasahi tubuhny

seolah memantulkan bayangan gadis yang kini sedang mandi. Suara gemericik air mengusik pikirannya, membangki

r ber

menatap pintu kamar mandi yang perlahan terbuka. Aroma sabu

at, langkahnya ragu namun tetap maju. Wajahnya menunduk dalam, menghin

puan yang tak hanya cantik secara fisik, tapi penuh misteri, sopan, dan memiliki rasa

ngin menghentikan waktu. Karena ia ta

tepat di bawah cahaya rembulan yang menyinari sebagian tubuhnya. Lingerie merah itu membungkus tubuhnya dengan rapi, tapi

ti bisikan, tapi cukup untuk mem

buatnya bingung... bukan sekadar kecantikan atau tubuh yang memikat. Tapi caranya berdiri. Caranya

Suaranya berat, dalam, namun bukan suara pemangsa

Ia pikir pria itu akan langsung mendeka

jawabn

uk seteguk minumannya. Suara es dalam gelas

nak. "Masih Zeya,

Namun Delson berhenti sebelum menyentuhnya. Matanya menyapu gadis itu dari atas ke bawah, bukan deng

akut p

n depan gaun tidurnya. "Saya... hanya ingin ini c

hat Zeya dalam bentuk lain: bukan sebagai wanita klub... tapi seseorang yang sedang berjuang. S

perti ini?" gumam Delson, kali

ma kalinya. Mata mereka bertemu. Dalam mata itu,

n. Dan saya tidak punya oran

n ter

k, menuju minibar, menuangkan minuman lain.

meja. Seribu dolar. Anggap saja

belalak.

ang ke luar jendela. "Aku bilang pulang. Malam ini aku tidak ingin menyent

a menebak motif di balik perubahan sikap mendadak itu. Tap

an?" tanyanya dengan su

"Anggap saja... aku sedan

amnya erat-erat. Hatinya berkecamuk. Malam ini terlalu aneh. Terlalu

kasih,

oleh. "Nam

, lalu membuka

eguk sisa minumannya habis dan te

la," gu

ia merasa untuk pertama kalinya

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY