img Mahasiswi Simpanan Dosen Liar  /  Bab 3 Sentuhan Hangat | 60.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Sentuhan Hangat

Jumlah Kata:1495    |    Dirilis Pada: 09/06/2025

enuh dengan rasa bingung atas kejadian semalam. Uang seribu dolar yang kini tersimpan aman dalam dompetn

ls

angkah melewati gerbang kampus, mengenakan hoodie oversiz

rapa mahasiswa tampak berkumpul dan m

man satu kelasnya yang ceria

eh pelan.

atanya hari ini kita kedatangan dosen

n dahi, acuh tak acuh. "Ya ud

tanya lulusan luar negeri dan punya latar belakang pengusaha juga! Cewek-cewek satu kampus udah

uliah bukan tempatnya berfantasi soal pria tampan atau kisah

uang kelas. Zeya duduk di bangku tengah dekat jendel

rlalu, suasana ke

tu kelas

mantap. Semua mata di kelas l

strategi hidup berikutnya. Namun semua gumaman

sosok pria itu, detak j

ya men

ya ter

abu gelap elegan, kemeja putih berbalut dasi tipis, rambutny

ls

ia yang memberinya uang dan menyuruhnya pulang. Pria yang seharusny

p Delson, suaranya

ing mata kuliah Manajemen Strategik seme

kehilangan k

herf

ahu-nama besar, ke

esi keterkejutannya. Tangan gemet

henti sepersekian detik lebih lama saat menyapu ke arah Zeya. Tida

hati, ia menjerit, *"Apa yang t

sedang terjadi antara dua insan yang semalam berada dalam s

kripsi lanjutan se

memasukkan buku catatan dan alat tulis ke dalam totebagnya. Ia bergegas membereskan mej

arapann

sa ke ruangan

erdengar jelas dari depan kelas. Semu

menolak, Zeya mengangguk pel

s, seisi kelas langsung heboh

uang kuliahmu?" tanya Lant

ima uang dariku?" celetuk T

iri, Zeya. Kami temanmu, kami ingin membantu. Apa itu sangat sul

kesalan yang tak tertahankan melihat perju

enak. Senyumnya tipis, namun lelah. "Aku bai

ngkahnya tergesa, tapi hatinya terasa semakin berat. Begitu sampai di depan

k

suara dari dalam,

belakangnya, lalu berjalan perlahan ke tengah ruangan. Di hadapann

nggup menatap pria itu secara langsung. Kehadiran Delson terlalu me

n mengangkat wajah. Tatapan tajamnya

i?" suaranya terdengar netral,

ung mengan

a totebagnya dan mengeluarka

ucapnya pelan, nyaris seperti bisikan, sera

natap uang itu dalam diam beberapa detik, s

aril

get. Matanya melebar, terpaku pada D

a berdegu

k berubah. "Aku b

erjadi selanjutnya di antara mereka-antara seorang mahasiswi yang bekerja keras demi b

erduduk di pangkuannya. Mata Zeya membulat, terkejut. Ia mencoba bangkit, namun Delson menahan

ika kuberi tahu dekan dan kaprodi bahwa kau bekerja di klub? Dan

menggoda Bapak! Bapak yang memanggil saya, dan

menurutnya merdu. Ia senang Zeya membantahnya, mem

yum puas Zeya mengerti. Tangannya terus merayap naik. Zeya

u, jika kita pulang ke mansion

ok span abu Zeya, mengusap lembut paha dalamnya, tatapan nakal tertuju pada bibir Ze

inding. "Pak... ah..." Ia mendesah ta

k, "Kecilkan desahanmu, sayang. Ka

n tangan Delson, namun

mukaan halus yang sudah mulai

han desahan, ekspresinya berubah m

berubah dari usapan pelan menjadi g

anya terangkat, menikmati gelomba

ementara tangannya yang lain masih berpetualan

t merasakan gigitan lembut namun tajam di lehernya. Sensasi geli bercamp

lumat lidahnya dengan gerakan lembut namun intens. Lidahnya bergulat de

ekatan, ia menyelusup di balik celana dalam Zeya, menyentuh

membangkitkan gelombang

ahan lirih Zeya memenuhi ruangan, seraya ia menenggelamkan wajahnya di ceru

begitu hebat, membangkitkan sensasi y

i sentuhan Delson yang semak

lagi melawan arus yang begitu kuat. Setiap sentuhan, set

son dalam pusaran gairah yang membuncah. Dunia di sekitarnya

ah isyarat jelas untuk mengakhiri. Mata mereka bertemu, napas keduanya memburu. Namun, kilat

rang pantas terjadi, kita akhiri saja semua yang kemarin. Saya kembalikan uang Bapak, dan say

esenangan yang diinginkannya, dan untuk pertama kalinya, ia ditolak seorang wanita. "Berakhir

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY