, ia langsung disambut oleh suasana yang tak biasa. Cahaya lampu kris
membawa nampan, menyusun gelas, merapikan bung
n bisikan dan desisan cemas. Mansion itu tamp
tkan alis. Ada apa ini? Siapa yang ak
ah sosok Larin-anggun dan mencolok dalam balutan gaun seksi berkilau
seakan ia tahu seluruh dunia sedang memerhatikannya. Di belakangnya, muncul
o memecah keheningan, nadanya keras dan tajam. Bukan
naik ke kamarnya dan menghindari semua ini. Tapi baru saja ia melangkah ke anak tangga pe
. Cepat bersiap, dan jangan buat malu keluarga ki
engannya membuat napasnya memburu. Matanya m
ada shift malam. Aku nggak bisa ikut," tolak Zeya di
ih dulu menahan lengannya, kali ini dengan cen
pamu. Calon suami adikmu itu orang terpandang. Akan sangat m
elepaskan tangan sang ibu pelan, suaranya lirih tap
ini kalian perna
anya sesaat, karena Scopuso segera menyambarnya
r omong kosongmu! Cepat bersihkan dirimu dan turun untuk menyamb
ata-kata itu bukan hal baru-ia sudah kenyang dengan bentakan, pengabaian,
s. Bahunya sedikit bergetar. Ia tahu, jika ia bicara lagi-ia akan menangis. Dan ia terla
hanya satu hal yang Zeya tahu dengan past
ruh mansion. Para maid serempak berdiri tegak, dan tak lama kemudian pintu besar itu terbuka menyamb
suk-Tuan Weather, sahabat lama sekaligus calon besan impiannya. Keduanya saling tersenyu
habatku," sapa Scop
utannya," balas Weather
rga itu masuk ke ruang tengah, tempat berbagai h
di gelas-gelas kristal dan piring porselen
t mencuri pandang pada pria yang kini berdiri tak jauh dari ayahnya. Sosok itu tinggi, bahunya l
atinya menghangat
an ada kenalan yang ingin mengenalkan putranya, Larin sudah semangat. Ia meminta ditunjukkan foto pria i
Tanus, sang ibu calon mempelai pria, saat me
saya," sahut Yana sam
liling, matanya menyapu ruang luas it
dan tersenyum manis. "Sedang bers
ngangguk, kali i
angat, matanya menatap pria muda bermata biru yang sedang dud
a mengurus perusahaan Papa," jawabnya singkat, s
elas menunjukkan minimnya ket
Larin duduk tak jauh dari Delson, menatapnya diam-diam sambil terus tersipu malu. Tak
ketika terdengar suara langk
angga, dan muncullah sosok Zeya yang telah bersiap. Rambutnya digerai sederhana, w
i, tiba-tiba tersentak. Matany
a...
am gelombang besar yang datang tiba-tiba. Wajahnya berubah. Ekspresinya tercabik
idak. Ini tidak mungkin. Delson? Delson calon suami Larin? gumamnya dalam hati, ny
lenyap, hanya tatapan mereka yang bersilangan tajam di tengah hiru