img Mahasiswi Simpanan Dosen Liar  /  Bab 4 Sponsor Misterius | 80.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Sponsor Misterius

Jumlah Kata:1001    |    Dirilis Pada: 11/06/2025

lam itu ternyata adalah dosennya sendiri-Delson. Dosen yang wajahnya kini menghantui setiap sudut pikirannya. Napas Zeya tersengal, tubuhnya bergetar hebat seiring kenya

agaimana bisa ini terjadi..." gumamnya

dingin dan senyumnya yang samar semalam masih terekam jelas di ingatan Zeya

daknya cukup untuk bisa berpikir jernih. "Tenang, Zeya... jangan panik... kamu pasti bisa," b

eluruh tunggakan kuliahnya. Tapi kini uang itu sudah dikembalikannya. Harga dirinya menolak dibeli, tapi logikanya mul

luar. Namun langkahnya terhenti ketika sosok Larin muncul di ha

uat masalah lagi,"

mpan duri. "Kenapa buru-buru, Kak? Ada yang te

a langsung penuh oleh spekulasi buruk. Dan Larin? Ia hanya menundukk

enti di sini. Kau tak akan

ih melangkah pergi. Diamnya lebih menyakitk

p Larin heran. "Kau dan dia bisa dibilang seperti saudara kembar... tapi t

ta, seolah terganggu

bisa bayar kuliahnya," tambah Linea dengan nada tenang namun

uk pelan, menyembunyikan kepuas

, keringat dingin mengalir di pelipisnya meski AC di lorong menyala cukup din

aya?" tanyanya dengan suara g

gan ekspresi datar seperti biasa. Tanpa berkata sepatah

-dan langsung terbelalak. Matanya beralih pada Bu Went, penuh kebingungan. "T-tunggu, B

ya dan menyodorkannya juga kepada Zeya. Kartu ujian. "Ada seseorang yang mensponsori atas pres

at di tangannya. Jantungnya berdetak keras. Sponsor? Siapa? pikirnya

" lanjut Bu Went datar, seolah kalimat i

akannya cepat dan efisien. Namun Zeya tak bisa diam. Ia mela

akah saya boleh tahu

tapi tak keras. "Beliau tidak mau diekspos," jawabnya pelan, tapi padat. "Sudahlah. Ka

rtu ujiannya, hatinya campur aduk antara lega da

Di satu sisi ia ingin bersyukur karena bisa ikut ujian. Tapi di sisi lain

rlintas di benaknya, dan tu

rat yang selama ini menggantung di pundaknya perlahan terangkat. Meski wa

semua uang kuliahnya? Siapa orang yang diam-diam menjadi sponsornya? Hatinya tak bisa tenang begitu saja.

ya seperti gema yang menolak pergi. Tapi ia menggeleng pelan, menolak untuk menebak lebih jauh.

egitu nyata dan hangat. Senyum tipis muncul di wajahnya tanpa ia sadari. Matanya menatap kartu ujian di tang

nya yang selama ini terasa seperti bintang jauh di langit: pergi ke London, dan menjadi seorang desainer. Kota impian itu kembali

ngkin penuh kejutan. Tapi ia tahu satu hal:

Kali ini, tidak dengan keraguan-tapi dengan keyak

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY