an
ggol gelas. Dia mengangkat pandangan perlahan, menemukan salah seorang pria sudah berdiri tepat di hadapan. Keberadaan pria itu
angan mengepal kuat, berusaha untuk ta
iyakini sebagai pemimpin oleh Clara. Sorot mata
rinya pada pria asing yang menerob
n sekotak rokok dari saku dan menyulutnya sebatang. Sementara waktu berjalan, dia m
, tak bisa me
hadapan mereka, menyodorkan sebuah dokumen miste
g membaca dokumen di tangannya. "Menyembunyikannya takkan menguntungkan apa-ap
alih dokumen saat Tuan Blackwell membe
lackwell menjatuhkan rokok yang baru
ana a
Clara terkejut bercampur bi
tegas. "Ayahmu membawa kabur uangku dan aku tak tahu di m
..," lirih Cla
ngkat alisnya. "Apan
u tak mungkin membawa kabur
mbuatnya harus menghadapi para pria dalam jumlah banyak. Jantu
erjuangkan nama baik ayahnya. "Ayahku bukanla
Clara. Pada saat itu, Clara merintih akibat telapak kaki yan
dagu Clara. "Jadi, maksudm
keraman. Itu tak mudah karena semakin dia berusaha mele
ikku. Sekarang yang perlu kau lakukan adalah me
air mata. Bersamaan dengan tetesan yang mengenai sela jari
dirinya perlu menyudahi pertemuan mereka dengan cara apa pun. "S-sekaran. "Kau bisa mencari seratus ri
tus ribu
mustahil baginya mengumpulkan seratus ribu dolar dalam semalam
seorang diri agar kehidupan sehari-hari mereka tercukupi. Dia tahu kalau ayahnya juga bekerja
n cara buruk itu. "Tolong beri aku waktu satu minggu. Aku pasti ak
tentang para pekerjaku? Ayahmu adalah pria tanpa harapan yang memohon-mohon padaku agar bisa menghidupi putri t
ntar dalam keadaan telapak kaki mengeluarkan darah. "
hon dengan berurai air mata. Mungkin jika itu dirinya yang dulu
mbayarnya det
ada benda bernila
na hanya itulah nilai yang sepadan untuk membayarnya. Kau aka
yang keluar dari bibir Tuan Blackwell. Perkataan itu pula
engerikan ini dalam jangka waktu yang ta
an padamu bahwa membantah perkata
ku
u satu-satunya jalan kel
a dengan susunan sentuhan telunjuk dan ibu jarinya. "Ayahmu adalah jalan keluar terakhirmu, j
atapan mengerikan dan kata-kata tajam itu s
ling dan darah di kakinya
emunculan Tuan Blackwell mengundang rasa hormat bagi para pe
Clara masuk setelah kakinya diobati dan diberi perban oleh p
ama Tuan Blackwell, Clara mencoba menciptakan jarak yang luas. Mobil melaju setelah me
dalam diri masih membayangi. Setelah menimbang-nimbang begi
gn Suite at
.. The S
napas panjang. "The, Sover
bibir Tuan Blackwell, mencob
berpaling pada jalan yang mereka lalui sambil mengucapkan, "
ngin aku lakuka
an tahu
Dalam kebingungan yang merayapi pikiran, dia bertanya-tany
si utang ayahku?" Hanya itulah yan
etujuan. "Jangan membuatku mengulang perkataan yang sama karena aku tak meny
ebih lanjut, sehingga dia hanya bisa menunduk ata
aman depan sebuah gedung. Seseorang membukakan pintu untuk mereka, yang pe
ckwell, langkahnya mantap
sepsionis menunduk saat menyadari kedatangan Tuan Blackwell. Di sana Clara melihat rangkaian huruf T
a term
amunan. Clara menggeleng dan mengikuti a
i
p koridor menyambut, aksen elegan di dinding seolah-olah ikut meresapi keheningan. Karpet mewah yan
ang mendeteksi kehadirannya secara otomatis. Pintu terbuka dengan m
gi furnitur mewah dan seni yang terpajang dengan anggun di penthouse itu. Clara terpukau begitu lama sampai-sa
kan, "Untuk seterusnya, sampai ayahmu berhasil
ngsung menyerg
daanmu di sini untu
ai
aik? Kau bahkan belum diberi tahu p
"Itu ... karena aku tak d
us. "Kau akan menjadi seorang gundik yang akan
a, Clara terlambat untuk terkejut. Pupilnya berg
kutan di mata Clara. "Jangan begitu terkejut,
ar pernikahan dan dianggap tak etis. Saat ini dia sedang direndahkan, sementara