n sejenak, diiringi ingatan kejadian yang menimpanya barusan. Umpatan yang dilontarkan padanya b
sok Clara yang terlihat, dia yakin bahwa wanita itu kini berada di walk-in closet kare
mencapai tempat itu. Yang dilihatnya adalah wanita itu berdiri di depa
n, perhatikan tingkahmu jika
apa yang suda
ram Tuan Blackwell,
eseorang muncul saat aku baru saja selesai mandi,"
air yang mengalir membuat pakaian kering wa
akaianku?"
aian
ium aroma tak sedap di kamar mandi. Saat mencari penyebabnya, aku menemukan pakaian basah seorang wanita tergantung. Kuputuskan untuk membuangnya, tapi k
ir menyatu dalam kemarahan. "Tidakkah kau diajari
mengambil kemejanya dari dalam lemari tanpa izin. "Aku menggantinya dengan yang lebih berk
ntai ke kepala wanita itu. "Sebelum berpakaian, sebaiknya mengeringkan t
n bahwa Tuan Blackwell tak berada di hadapannya. Keluar d
an aku d
badan. Langkahnya berhenti saat mereka sampai di area duduk, la
yahku," ucap Clara
m meremehkan. "Sebaiknya kau menyadari keterbat
engan tangan bersandar di kepala sofa. "Bahkan oran
i jalan buntu. Hanya satu pilihan yang tersisa, pilihan y
gai gundik selalu memenuhi pikiran
yang tengah menengadah, mata
mata perlahan, memand
menjemputku, tapi hingga sekarang belum juga." Clara mengepalkan tangan, ber
us ribu dolar di suatu tempat," sela Tuan
ah mengapa ketenangan menyelinap
a. "Mari kita meyakininya begitu, karena aku takkan memb
lindungi sang ayah. Dengan nada ragu, dia bertanya, "Jika kami berh
uh harap. "Tidak. Saat uangku dibawa kabur, maka ayahmu sudah mengkhianati k
dalam kegelapan. Dia tahu kalau dirinya harus berbuat s
p Tuan Blackwell, lalu
ang perlahan menjauh. Langkah beratnya menyusul,
dia menoleh pada Clara yang berdiri di sampingnya.
ckwell, a
ara, melipatnya di dada. "Aku tahu apa yang akan kau kat
tak memohon unt
an Blackwe
kukannya, menj
aan wanita itu. Meskipun tujuannya membuat Clara menjadi gundiknya supaya Richard kehila
tinggi ini, memohon padaku untuk melepaskanmu. Hanya dalam hitung
atkan ayahnya dengan cara mengambil hati Tuan Blackwell, tanpa me
angga
ngencang, harapannya besar agar Tuan Blackw
ayahmu sudah pulih total dan kau b
perti neraka. Penerimaannya bertolak belakang dari keinginan seb
benar-benar memahami ar
kamar ini, bukan?" tegas Clara,
ah berlangsung lama. "Bagus," ucapnya, lalu melanjutkan, "Aku ingin kau membuktikan tekadmu nanti malam
t, aku bahkan belum sembuh t
u nanti malam,
uang mempertahankan kewarasannya. Tubuhnya gemetar, napasnya tercekat,
sementara waktu," gumam Clara, mencoba m