datang dengan membawa pesanan yang sudah diinstruksikan oleh sekretarisnya, kemudian dengan sopan
a dirinya berkegiatan di lantai bawah. Saat kembali ke kamar, tak diduga Clara tidur
ng sambil memeriksa keadaan Clara. Saat meraba suhu tubuh yang pana
memberi
lagi dengan khawatir. "Kau h
jang, menggunakan guling sebagai penopang. Mesk
ut dan mengunyah makanan yan
ara yang perlahan membuka. Dalam beberapa suapan, Clara yang tak mam
bil air untuk mengompres Clara. Di tengah itu semua, d
elakukan hal
membiarkan air yang diambilnya dan menin
*
enyusup ke dalam kamar, menerangi ruangan dengan kehangatan. Terlihat da
ulang kali matanya mengerjap untuk sekadar meyakinkan diri bahwa semua yang terjadi pad
ereka saling menatap penuh keterkejutan, tanpa saling mengenal. Clara bertanya
imana keadaan Anda?" ucap wanit
embaik," ucap Clara denga
an Blackwell terjaga semal
lackwel
ara, yang hanya melanjutk
n yang Tuan Blackwell sewa untuk meng
more," ucap Clara deng
a, beliau meminta saya tinggal lebih lama untuk menunggui
lalu melanjutkan, "Saya akan membawakan sarap
t kembali ucapan Ms. Ellison yang menyebut bahwa Tuan
sa seolah-olah berutang budi pada seseorang yan
*
tampaknya benar-benar kehabisan energ
masih tersedia jika Anda ingin menamba
api tiga porsi besar sudah cukup membuat saya
ngar pujian Anda. Segera saya bersihkan mangkuk ini
Clara, membuat geraka
ngin Anda sampa
berkata, "A-apa
g ada di walk-in closet. Anda hanya perlu melewati kusen pembatas ukir untuk menemukan sebuah pintu, itu adalah pintu kamar mandi. Di samping kiri
cari pakaian kering untuk menutupi tubuhnya. Beberapa hari belakangan ini dia tak bisa berpikir j
an baru mengenakan pakaian seorang pria. Dia pernah mengharapkan h
ihan. Dia bangkit, lalu menuju ruang ganti untu
ia. Hingga akhirnya, dia menemukan mereka terselip di suatu sudut, menggantung bersama pakaian Tuan Blackw
erasa keadaan ini tak semestinya. Tuan Blackwell adalah musuh, d
us tersebut. Dia berencana mengenakan paka
shower sambil mengotak-atik suhu yang pas. Air hangat mengalir
mbil meraih botol kaca eksklusif hita
an mata yang membaca setiap tulisan di botol itu. "Aromanya begitu
dian dia meraih botol lain yang sudah diketahui apa isinya.
mari sudut. Pandangannya beralih ke sisi lain ruangan, tempat di mana seharusnya pakaiannya menggantung. Matanya menyipit dalam
ya berputar cepat, mencoba mencari jejak pakaiannya atau berdamai den
a dan memunculkan sosok Tuan Blackwell berjalan melewati kusen pembatas. Clara te
r, baj