img Draco&Luna  /  Bab 4 Mencoba Melarikan Diri | 18.18%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Mencoba Melarikan Diri

Jumlah Kata:1324    |    Dirilis Pada: 27/05/2025

ka pria yang berhasil membelinya di pelelangan, malah membawanya pergi meninggalkan kota. Padahal kesepakatan yang dia keta

kibat merasakan lapar. Gadis itu terlalu takut untuk keluar kamar. Itu yang membu

ghampiri Luna yang duduk di r

at pelayan muncul di hadapannya. "

s, penuh rasa khawatir. "Nona,

ya. "Aku tidak ingin makan

a, t

sang pelayan dengan tatapan permohon

rnya, pelayan itu memutuskan untuk melangkah pergi meninggalkan gadis i

layan berpapasa

dan tegas sang pela

au keluar kamar, Tuan. Saya sudah menawarkan makan, tapi beliau juga tidak mau.

ngatakan apa pun, dia segera melangkah masuk ke dalam kamar Luna

luk lutut. Sepasang iris mata pria itu berkilat tajam, membendun

ada Draco meninggi akibat emosi,

menatap Draco yang berdiri di hadapannya. "A-aku ... i-ingin

pada Draco. Akan tetapi, sayangnya Luna bukan terpesona, gadis itu selalu ketakutan melihat sosok D

ar permintaan Luna, yang menginginkan untuk pulang. Napas Drac

tap tajam gadis itu. "Kau ingin pulang,

koh Draco membelai kasar bibirnya. Kata-kata yang ingin lolos di bibirn

berhenti di lehernya. Embusan napas pria itu membuat bulu kuduknya merinding. Sialn

elinga gadis itu-hingga membuat gadis itu meringis kesakitan. Draco

ua rahang Luna. "Jika aku masih mengharapkanmu di sini, maka kau a

. "K-kenapa, Tuan?" Air mata gadis i

masih menginginkanmu di sini. Jika aku sud

r berkeping-keping. Hidupnya sekarang bagaikan berada di neraka

ukuman padamu! Ingat, Luna ... aku sudah pernah mengatakan padamu, aku membenci orang yang tidak mematuhi kata-kataku.

buhnya. Sungguh, Luna tidak menginginkan hidup seperti ini. Dia ingin sekali hidup bebas seperti dulu.

*

bersihkan tubuh dan mengganti pakaiannya dengan dress yang sudah disiapkan. Ya, Luna

lang. Namun sayang, niat Luna harus terkubur dalam-dalam. Gadis itu tidak akan pernah mungki

nanmu seperti itu?" Draco menatap di

h dimulai, yang dilakukan gadis itu hanya diam dan menatap makanannya. Meskipun pe

n hingga nyaris tak terdengar. Kepalanya

san kau tidak lapar! Kau ini belum makan! Cepat makan!"

perut sangat lapar. Namun, tatapan tajam Draco, membuatnya ketakutan. Akhirnya ya

aku akan pulang terlambat. Kau jangan coba u

pon permintaan Draco. Tidak ada kata yang bisa Luna ucapkan. Hal y

ekarang. Ingat, apa yang aku katakan padamu, Luna. Kau mengerti?

k pelan dan pa

jut di kala pria itu melumat bibirnya. Dia ingin menghindar, tapi

patnya. Tatapannya terus menatap Draco yang mulai lenyap dari pandangannya. Raut wajah

*

r sama sekali. Gadis itu duduk di sofa yang ada di kamarnya. Pand

yan melangkah mas

ndangannya, menatap

bih baik Anda tidur," ujar

bawahnya. "A-apa Tuan

co belum pulang. Biasanya beliau jika sedang si

ka sesuatu hal menyelinap

rahat. Jangan tidur terlambat." Pelayan itu menundukka

. Akan tetapi, ketika sesuatu hal itu menelusup masuk mengganggunya

n perasaan takut yang menyelimuti dirinya. "Aku harus pergi sekarang," gumamnya me

ke sekitar melihat memastikan bahwa tidak ada siapa pun di sana. Dia yakin para pelayan pasti sudah masuk ke dalam kamar. Pun terakhir p

a berjalan cepat menuju

ke mana

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY