apan saja. Matanya terpaku pada nama-nama yang tercetak rapi di atas kertas itu
kata Mireya dengan suara lembut tapi dingin. Nada suaranya ta
uk di samping Mireya-Darian Evander. Dingin, rapi, berjarak. Seorang pewaris tunggal dari keluarga pengusaha properti terbesar di negara itu. Pria yang selahari ini, ya?" gumam Calista,
ah bilang dari awal, aku mau childfree. Tapi keluarganya Darian nggak berhenti menekan. Mereka ancam kalau Da
isa menyelamatkannya dari jeratan utang rumah sakit mendiang ibunya, bisa memb
hidupan. Tentang tubuhnya. Tentang menyerahkan sesuatu yan
lahirkan... dan setelah itu sem
kan diminta bertanggung jawab terhadap anak itu. Tidak ada tuntutan hak asuh, ti
gan Calista dengan manis. "Sebaliknya, kamu justru dapat sesuatu yang akan
. Benar. Ia sedang butuh uang. San
udutkannya, bahkan sekarang pun ia dipaksa mem
tuh waktu
um kaku. "Darian harus memberi jawaban ke keluarganya minggu
reya sedang menggertaknya.
pelan. "Baik. Aku
san tanda tangannya terasa seperti pengkhianatan-pada dirinya sendi
a berseru kecil penuh kemenangan. "You're saving my
gangguk lemah. Ia
telahnya ber
er kesuburan yang semuanya sudah diatur oleh Darian. Semuanya begitu cepat dan tero
gin, profesional. Mereka hanya bertemu saat proses pemb
irektur kreatif sebuah agensi fashion terkenal. Tapi Calista tahu alasan sebenarnya-Mi
a, dokter mengonfirmasi bahwa embr
uanya b
an itu yang paling menyakitkan-melainkan kesendirian. Mireya tak lagi sering menghubunginya. Bahk
a singkat, lalu menutup telepon sebelu
in dan makanan sehat. Lalu mulai mengantar Calista ke dokter kandungan. Dan kini, duduk di
bertanggung jawab penuh," ucap Darian suatu sore,
andangan sulit dijelaskan. "Kenap
lik. "Karena Mire
Darian. Kamu nggak har
sandaran kursi. "Aku nggak pura-pura. Aku cuma.
tanya m
ia lihat-kelembutan dalam mata Darian. Kekhawatiran tulus dalam caranya memer
ubuhnya. Bukan rasa bersalah karena mengandung anak pria yang mencintai sahabatnya, tetapi karena ia mulai merasa
hebat dan Darian datang menemaninya, t
endirian," ucap Darian sambil me
ah menelepon. Ini anak kalian, tapi aku yang mual, aku yang ge, "Mireya hanya ingin hasil. Dia bah
u ka
kalinya, Calista merasa... dilihat. Bukan sebagai alat, bukan seb
u mena
," bisik Calista
nggenggam lenga
i dalamnya ada badai yang tak
erlakukan aku seperti istrimu. J
a, tapi ia melepaskan
r aku tidak bing
kan miliknya. Ia mengandung anak dari pria yang tak akan pernah jadi milikny
alista mulai mencium sesuat
rahim. Tapi jebakan yang sejak awal s
tangan di perutnya, ponselnya bergetar.
akan jadi milikmu?