yang menyapanya. Raut wajahnya berubah kembali ding
emu denganmu." Tangan mulus
dia membuang wajah m
p Nayla hangat. "Perkenalkan, namaku Viona. Kamu bi
las uluran tangan wanita itu. Tampak raut wajah ti
sembari membalas uluran tan
*
berada di samping apotek. Itu adalah perminta
mun, tidak dengan Nayla. Sepertinya wanita itu memiliki maksud m
e yang didesain cukup unik dengan mengedepankan suasana outdoor meski
tersenyum menatap Alvaro yang duduk di seberangnya. "Aku tu
n. Dia seolah sangat irit berbicara. Sungguh berbanding terbal
yang terkenal sangat cerewet menurutnya terlihat mati kutu di dep
pada situasi kali ini. Setidaknya Nayla dapat
k suka terhadap wanita cantik di depannya. Menurutnya apa yang
ri tadi bengong mulu?" tegur
pi rasa canggungnya, wanita itu menyes
runya Alvaro?" Senyum Viona kembali tersungging. "
endengar ucapan Viona. Bagaimana mu
u, dia istrinya A
erlihat kaget mendengar ucapan Alvaro. Senyum yan
vin. Maaf aku tidak bisa datang di acara pernikahan kalian. Semoga langgeng, ya." Viona me
n juga cepat menyusul." Mata Nayla mena
stru tertawa mendeng
ay. Kami tidak memiliki hubungan apapun. Ya, mungkin dulu, tapi sekarang k
ngan ...." Nayla menutup mulutnya seben
tu aku harus melanjutkan studi ke luar negeri. Itu sebabnya hubung
, sedangkan Alvaro hanya diam di tempatnya. Sesekal
ng. Viona juga butuh istir
menatap heran kepada Viona, lalu
eguguran," t
ut ke arah Alvaro. "
akan cepat tersebar di media sosial, bahkan khalayak
berhasil wan
iba kepada Viona. "
ran. Untung saja ada Alvin yang menemani saat itu." Wanita it
" Wanita itu mengernyit
dang check up katanya. Kami tidak sengaja bertemu. Dia menjengukku sebentar. Hanya sebenta
da di luar ruangan." Wanita itu mengemasi beberapa barangnya. "Senang bertemu denganmu, Nayla. Semoga
*
kirkan ucapan Viona di cafe tadi. Apa mungki
ya adalah rekan bisnis pria itu. Nayla mengetahui semuanya, sebab Alvin selalu menceritakan keg
dia terlihat sangat senang setiap kali bercerita tentang Alvin. Ditambah lagi,
eguran Alvaro berhasi
awaban singkat y
i memikir
ak j
tebak Alv
Alvaro bisa membaca
tap ke arah Alvaro, meski rasanya sangat malas me
an tatapan elangnya. "Seper
nal Mas Alvin? Mere
las saja itu membuat tubuh Nayla h
bilang sepi, sehingga tidak ada kendar
mbali bertemu dengan pemilik mata hazel yang terlihat in
ah mendarat di atas bibirnya. Hatinya kembali berdesir ka
n, seolah hasratnya