tuk ikut bersama dirinya. Seharusnya sore tadi setelah ja
Tubuhnya merasakan sangat lelah, meskipun pekerjaan yan
ui. Nayla juga merasa telah tertipu oleh Alvaro. Pria itu telah berjanji akan memberitahu di mana
ap begini!" Nayla menyentak tangan Alvaro yang sedari mengandengnya
di tengah kota. Karena hari sudah memasuki akhi
di sebuah kursi panjang yang bera
hamil itu bersandar sembari mengusap pe
botol air mineral kepadanya. Meski dengan ekspresi yan
orak salur dari dalam saku jasnya. Dia mengusap
ri!" Nayla berusaha menolak den
ga Nayla agar wanita itu tidak
hu 'kan apa tujuan aku bawa kam
banyak melawan apapun yang dilakukan pria itu, selagi tidak membuatnya rugi. Wal
rlakuan Alvaro yang sangat manis. Pria itu tengah melepas high heels-nya, kemudian memijat pelan betis Nayla yang terbungkus
ipar untuk kembali menapak tanah. Mata hazelnya s
yar. Wanita itu terlihat salah tingkah ketika Alvaro te
ya berusaha menormalkan kembali detak
. Di bawah cahaya lampu taman yang tidak terlalu teran
a yang terlihat jengah. Sementara itu Alvaro terkek
nya. Tidak dapat dipungkiri wajah Alvaro memanglah tampan dengan hidung mancung serta kulitnya yang bersi
amu ke mari." Tanpa meminta izin terlebih dahulu,
a kini menjadi pusat perhatian seluruh pengunju
uh. Tidak lucu, bukan, seorang wanita
ongo ketika Alvaro menyebutnya sebagai kekasih. Sungguh wanita paling sia
lah satu sudut taman yang t
g sikap waspada terhadap Alvaro. Hati seseorang siapa yang tahu, meski berulang kali pria itu mengatakan ke
ayla mendekap erat tas di depan dadanya dengan posisi kaki kir
n saja Kakak akan berbuat jahat terhadap
au pikir aku akan kembali menyentuhmu?" Pria itu kembali tertawa geli. "Jika mau, aku sudah
telunjuknya mengarah ke suatu tempat. "Liha
at itu dililit sebuah kain tipis berwarna pink. Berbagai macam hidangan te
adalah momen termanis. Apalagi tidak jauh dari tempat itu, seseorang
henti-hentinya
la. Tanpa bisa menolak, wanita itu menerima
n ritme yang pelan diir
elalu membuat Nayla merasa gemas karena ulahnya yang suka mengatur kehidupan wanita itu. Namun, ter
apa mengajakku
imbangi gerakan Nayla. Akibatnya, wanita itu yang ta
henti tiba-tiba. "Bisa tidak kalo berh
itu menggerutu sembari merapikan kerah
menjawab pertanyaan Nayla, justru wanita itu kembali d