img Ketagihan Mama Temanku  /  Bab 8 Ketagihan | 100.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 8 Ketagihan

Jumlah Kata:1640    |    Dirilis Pada: 07/06/2025

berubah. Tapi diam-diam, aku mulai menjauh dari banyak hal-terutama dari luar rumah. Aku sengaja membatasi d

tanpa

in kecewa karena aku tiba-tiba menjaga jarak, mungkin juga karena harapan-har

u makin berkembang... jadi sesuatu yang bisa merusak banyak hal. Rumah

njauh dari Rifky,

sempurna di depan orang-orang. Tapi aku tahu-di balik itu semua, ada kemunafikan yang sulit aku toleransi. Aku paling m

dulu-menyendiri, menjaga jarak, dan dia

i tak pernah selesai menagih. Kadang hadir dalam mimpi, kadang muncul begitu saja saat aku termenung sendirian. Anehnya, di bali

ulang. Meski aku tahu, tak seharusnya aku menginginkannya. Dan onani menjadi rutini

dia. Benarkah di kembali ke rumah orang tu

di depan rumah. Aku langsung berdiri, agak heran. Biasanya beliau baru pulang hari selasa

jumat?" tanyaku sambil me

hela napas lega. "Hehe... cuma ma

nya, langsung penasa

pan. Bude Ines di Jogja minta ka

gang. "Ser

s bawa rombongan PGRI ke Lampung, ke Way Kambas.

iri. "Wah... ke Jogja!

. "Dasar, itu dulu

u harus siapin a

a, kamu tinggal datang aja. Bahkan katanya kamu udah di

ang tetep paling ganteng lah. Tapi..

kamu pergi, kamu bawa nama keluarga kita. Jadi jaga

Yah.

us nyetir sore ini ke Subang, anter romobongan mak-mak yang mau ke L

luk ayah dan dia mencium ken

han menjauh di atas motor. Ada rasa hangat di dada. Bukan cuma karena aku akan perg

klik semua hidup mapan. Rumah besar, mobil pribadi, kehidupan yang terlihat se

ah. Meski hidup kami jauh lebih sederhana, mereka tetap menyayangi ayah seperti

, diberi uang saku, makanan enak, dan perhatian yang kadang bikin aku malu sendiri. B

an adikku, Prilia. Karena buatnya, kami tetap keluarga. Dan Mama

perlihatkan jarak. Justru membuatku merasa dihargai, diterima, dan berarti

*

orok-jorok, deh. Lu jadi ikut nggak na

yak maling ayam, padahal jelas-jelas ini jam pelajaran Bu Nila. Siapa sih yang berani mac

sibuk nulis di papan, aku balas pelan, "Diem lu, jelek! Lu s

rik ke Yesi yang duduk di deretan depan.

A YANG BISIK-BISIK

i untungnya, dia masih membelakangi kami, sibuk nulis entah apaan di papan t

ba-tiba secuil kertas mendarat tepat d

et rumah Yes

malah norak banget-nendang kaki bangkuku. Dan sialnya, bukan sekadar sentuhan.

nulis. Suasana kelas men

f cari pembunuh. "Kalau bukan kalian berempat, pasti geng-nya Katrina di sana

nendang bangku?

u kepleset nyeletuk polos, "Eh... itu

sampe pipi mereka merah. Tora

mbil ngebalik badan, "Kalian berempat, habis pulan

wa dan takut disetrap. Pelajaran cuma bertahan kurang dari sepuluh menit, sebelum akhirnya Bu Nila keluar kela

pasrah. Antara nyesel dan... ya, t

as riuh rendah, dan tentu saja, sorak-sorai paling nyebelin langsung ditujukan ke kami berempat- Aku, Tor

ng interogasi!" celetuk Rika dari pojokan, s

t botol!" tambah Aldi, sambil pura-

a kena kartu kuning, pura-pura bangga. Kamil udah pasrah, dan Indra? D

baca puisi Chairil Anwar sambil berdiri di atas meja. Ada juga cerita absurd lain: siswa disuruh nyapu ruang guru sambil nya

ah menghukum seseorang siswa laki-laki untuk telanjang bulat di ruangannya sambil menari perut. Aku sendiri tak p

mbil nyengir, "Bro, fix ini karma gara-gara

a udahlah, namanya juga hidup anak sekolah-kadang si

ndang Bu Nila kek sekalian, kan gue juga

akut, Mil!" balas Tora s

tanya Indra yang d

kik. Dan kami berempat pun tertawa terbahak-bahak

usan, maka aku dan tiga sahabat edanku pun terpaksa mendapatkan meja di luar dekat kedai bubur ayam. Tanpa

uman telanjang dan tari peut

menanggapi pertanyaanku, karena Kamil hanya menge

aya kalau belum ngebuktii

ukum si Botol, emang gak pernah d

dapat hukuman gitu, hehehehe.

*

lanjutannya, Janga

NKU C

EMUAS

IAR SANG

I ANA

ENANTU D

*

Sebelumnya
Selanjutnya
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY