embuat kekacauan, ia diberi pekerjaan lain untuk merawat seorang kakek tua bernama Kakek Adam. Siapa sangka lelaki tua kaya raya itu akan menjodohkan Scarlett de
dak akan punya hasrat apapun.
ki itu. Scarlett sampai tidak bisa berkata-kata. Ini pertama kalinya ia melihat hal
iasa,' gumamn
r lelaki itu. Menyadari miliknya sedang menjadi pusat perhatian, ia menutupinya dengan
*
mula dari
n banyak. Semua pelayan yang bekerja di sana, tampak sibuk mengantarkan pesanan. Tidak terkecuali Scarlett, ka
an mabuk-mabukkan. Bahkan, sekarang kabur meninggalkan hutang ratusan juta, yang mau tidak mau Scarlett
amar nomor 34! perintah Teijo, yang
n berisi makanan dan botol minuman keras.
nampilan rapi Tengah tertawa-tawa. ditemani para wanita yang
nampan itu. Ia meletakkan pesanan mereka di atas me
buru! Duduk d
u menahan tangan Scarle
gantarkan pesanan yang lain, tola
seperti orang mesium, mengamati penampilan S
nta temannya yang tengah duduk sambal memeluk dua wanita sekji di sampingnya.
nya. lelaki itu justru menarik tangan
tidak mau sembarangan orang bisa menyentuhnya. Dia tidak menjual diri seperti wanita-wanita di
dak membuka layanan special untuk pengunjung. Nanti kita bisa kena m
okus kepada wanita yang kini ada di pangkuannya.
a, aku akan memberikan yang kamu minta, bujuk Regan. Ia memang tipe lelaki
idak seperti itu,
ini kamu mau menganggap dirimu suci? Jangan sok jual ma
paha mulusnya. Sontak Scarlett hilang kes
aya melayangkan tinju sekuat tenaga,
opan, namun tamunya semakin keterlaluan. Perbuatan S
ikir semuanya bisa didapatkan dengan
n kekesalan mendalam di hati sampai ia tidak terima. Wanita sialan! pekikny
enang! Kamu harus tahu dengan siapa kamu berhadapan! ancamnya. Ia t
endengar aduan tentang keributan. Ia meminta maaf kep
gan. Kalau begini terus, hutang ayahmu tidak akan selesai dicicil karena k
dah kurang ajar pegang-pegang paha, masa mau a
i menghisap rokoknya. Seharusnya kamu bisa menolak secara halus, t
ng keterlaluan, dikira semua karyawan
emang tidak bisa aku pekerjakan
itu. Aku butuh pekerjaan i
tap bekerja di sini, aku bis
sudah pasrah dengan
sebenarnya tidak tega membiarkan Scarlett sengsara. Tapi, aya
bekerja sebagai pemba
lanya, Seperti ada secer
juh puluh tahunan. Aku rasa kamu cocok dari pada bekerja di sini. Apalagi kakek itu dari keluarga kaya, gaji yang ditawa
ah SMA, ia tidak bisa pilih-pilih pekerjaan. Om Burhan sudah sangat baik se
*
un! Ini
ungkin setara dengan lapangan bola. Saking besarnya sampai membuat ia t
! ajak teman
m komplek rumah itu seperti terbagi menjadi beberapa bangunan yang berdekatan. Pelayan yang
mas
bergaya klasik itu. Di dalam ruangan, terdapat sebuah kamar yang nyaman. Seorang kakek terbaring di sana, dengan s
ntuk Anda sudah data
sam