ang tadinya bersih kini dihiasi pulau-pulau kertas sketsa yang diremas. Meja gambar utama dipenuhi goresan-goresan pensil yang energik-konsep fasad, denah ruang, dan diagr
ai hasil kerjanya dengan tatapan seorang jenderal yang merencanakan serangan pertama. Ia tidak
ja. Sebuah panggilan masuk, lalu satu lagi, disusul rentetan notifikasi berita. D
h. Judulnya besar dan provokatif: "PERNIKAHAN EMAS ARSITEKTUR RETAK? NYONYA BLACKWOOD TINGGALKAN SUAMI DI MALAM KEMENANGAN." Portal gosip l
nal, yang cemburu pada hantu. Aveline digambarkan sebagai sosok tragis yang rapuh atau, lebih buruk lagi, wanita pendendam yang
lama tiga tahun, ia telah melihat bagaimana Damian membentuk opini, menghancurkan reputasi pesaing dengan rumor yang ditan
annya, Ve," bisiknya pada diri sendiri. Ia tahu langkah sel
hnya, melainkan ke sebuah nomor yang sudah lama tida
ar familier, sedikit serak
Ini A
enapa kau menelepon dari nomor ini? Selu
Aveline, suaranya tenang. "Dan aku bukan bosmu la
mendengarkan," kata Reza akhirnya, nada ka
rtemuan, melainkan kedai sederhana dengan kursi rotan dan aroma kopi tubruk yang pekat. Ini adalah dunia Reza, bukan dunia Damian.
annya yang luar biasa dalam menerjemahkan visi arsitek yang paling liar sekalipun menjadi jadwal, anggaran, dan hasil yang konkret. Ia adalah jembatan antara mimpi
Reza setelah memesan kopi hitam. Ia ti
agian tentang aku meninggalkan
a butuh waktu selama ini. Aku melihatmu di acara itu. Kau tampak sep
diri. Namanya Fontaine Creations. Aku ingin kau menjadi orang pertama yang bergabung. Aku butuh se
akan membiarkanmu begitu saja. Ini bukan lagi soal pernikahan. Ini soal bisnis. Kau adalah aset berharga yang kabur,
u," kata
unakan semua koneksi medianya untuk memastikan tidak ada yang mau berinvestasi padamu. Kau akan memulai dari nol, bah
abnya aku membutuhkanmu. Aku punya visi. Aku butuh seseorang yang
uk berpikir. Ia tahu ia meminta banyak. Ia meminta Reza untuk meninggalkan pekerjaan yang stabil dan bergaji tinggi
epalanya dan tersenyum miri
ine. Ini adalah kemenangan pertamany
pertama-tama, kita butuh mar
menakutkan daripada merekrut Re
um kesuksesan keluarga: dindingnya dilapisi kayu mahoni gelap, rak-rak buku dipenuhi literatur arsitektur klasik, dan di atas perap
e dengan ekspresi yang sulit dibaca. Di atas meja, tergeletak
ngandung kekecewaan. "Teleponku tidak berhenti berdering sejak pagi. Dari kol
tegak di depan meja ayahnya. Ia tidak datang sebagai anak perempua
n masalah," kata Handoyo. "Ada cara yang lebih... elegan. Lebih strategis. Apa
Damian tidak melihatku sebagai mitra, ia melihatku sebagai sumber daya. Aku menolak untuk dieksploi
a ada beberapa lembar sketsa yang ia buat semalaman, bersama de
gaya kaku Blackwood Corp. Lalu ia membaca rencana bisnisnya. Visinya jelas: firma arsitektur butik yang berfokus pada desain in
bersaing dengan suamimu," kata Handoyo, le
empatnya semula: sebagai pionir, bukan sekadar pemain korporat. Fontaine Legacy menjadi terlalu nyaman, terlalu aman
h bisa ia tiru sepenuhnya. Handoyo menatap putrinya, lalu ke potret ayahnya di dinding, lalu kembali k
anmu," kata Handoyo, men
i. Aku butuh ruang, Ayah. Dan aku butuh modal awal. Bukan sebagai hadiah, tapi sebag
ang, otaknya yang selalu berputar dalam kalkulasi bisnis kini beradu de
n untuk renovasi. Dan hubungkan aku dengan bagian keuangan. Atur t
7 memiliki pemandangan terbaik ke arah pusat kota. Kake
ma kasih yang mendalam memenu
ding-dinding kaca dari lantai ke langit-langit menyajikan pemandangan panorama Jakarta yang
p mereka lukis. Reza memegang tablet, menampilkan daftar proyek-proyek kecil yang poten
oyek-proyek kecil, cepat, untuk membangun p
luar jendela. Tatapannya melewati Menara Blackwood, tertuju pada sebuah
tu?" t
erintah kota. Tender akan dibuka bulan depan. Skalanya tiga kali lipat Proyek Phoenix. Semua orang b
uka, menunggu untuk disembuhkan dan dilahirkan kembali. Seb
njilat lukaku, dan perlahan-lahan membangun kekuatanku," kata Aveline
berkilat dengan ambisi yang begitu b
lai dengan kerikil, Reza. Kita a
i ke wajah bos barunya yang penuh tekad. Senyum perlahan terkembang di wajahny