iliki seorang anak yang baru berumur lima tahun. Iwan, suamiku, bekerja sebagai tukang k
hirnya kami memutuskan untuk pulang ke desa suamiku. Kami menumpang di
lan saja. Sebab sehari-hari suamiku membantu ayahnya bekerja di saw
ada yang membantunya mengurus sawah. Sebab pada akhirnya nanti sawa
meninggal akibat mengidap penyakit. Umurnya sudah hampir 60 tahun. Tetapi karena pekerjaannya yang
gan ayah mertuaku sendiri. Aku tak bisa membendung rasa hausku unt
kisah le
*
banyak pepohonan di sekitar tempat kami tinggal. Kesibukan khas warga desa juga masih sang
ah suatu kali, Ririn tidak sengaja melihat kontol kuda secara langsung. Ternyata sangat besar dan panjang. Ayah mertuaku, entah kenapa, sangat menyayangi s
~
, aku hendak mengikat rambutnya. Ternyata aku baru ingat kalau aku melupakan ikat ra
g sedang mandi. Padahal suaminya sudah berangkat pagi-pagi sekali untuk mengantar kerupuk. Sementara
letaknya ada di luar rumah. Maklum kami tinggal di desa. Saat kulihat ke dalam, ternyata itu ayah mertuku.
dah lanjut tapi ukuran kontolnya masih besar. Bahkan aku yakin kalo milik suamiku kalah
ersex. Aku membayangkan bagaimana jika kontol itu sedang dalam kondisi 'bangun'. Pasti jauh lebih besar. Bahk
~
terbuka soal apapun padanya. Termasuk soal seks. Dia tahu kalo aku o
n?" tanya Vi
ede banget, s
h jug
Dia mertua
. Hahaha." katanya.
ga mungk
erfantasi soal it
jawabk
aja g
nah,
lah. Wajar kok. Kalo aku di posisimu, mun
terbayang-bayang kontol ayah mertuaku. Bahkan tiap kali
~
yahku sendiri. Apalagi ayahku tidak pernah berlaku kurang ajar padaku. Padahal aku tahu, kondisiku sebenarnya banyak mengundang pria nakal untuk
ngai oleh ayah. Sepulang dari sana, tiba-tiba
" Katanya. Aku langsung terdiam karena ayah mertuaku masih ada di sana. A
anti baju dulu b
kamar. Entah kenapa aku jadi malu dengan ayah mertuaku gara-gara omongan
i sana, aku panggil-panggil tidak kunjung menyahut. Kuberanikan untuk membuka pintunya. Tidak diku
sedang tertidur. Aku sempat tertegun karena melihat kontolnya itu. Kontol yang selama ini membuatku berf
m ke Vita. Vita shock meli
y." kata Vita. "Lumay
aku sedang ingin disentuh. Tetapi suamiku menolak karena alasan sedang capek. Karena sudah tid
*
a inginku. Apalagi sampai terbawa mimpi dan suamiku mengetahuinya. Lagipula rasa inginku juga tidak mungkin terjadi. Dia adalah ayah mertuaku. Bagaimana mungkin
tirahat di tempat tidur. Suamiku harus bekerja dan berangkat pagi. Sedangkan anakku dijaga ole
beli di war
, Yah."
i," kata ayah. "Lagian Iwan
a ya?" Aku be
ton TV d
aninya sebagai menantunya. Tapi aku benar-benar lemah dan tak bisa apa-apa. Maka aku mengiyakan sa
makanan. Lengkap dengan piring sebagai alasnya. Dia mencari k
akan sendiri
gakkan badan. Tapi rasanya aku tidak kuat. Ayah menge
r ayah ya
u disuapin oleh ayah mertuaku sendiri. Mana mung
h. Aku bisa
"Gapapa. Ayah udah anggep kamu kayak
nya. Mendengar itu, mana mungkin aku bisa menaruh hasrat seksual pada ayah. Dia sudah
daku. Dan aku baru menyadari bahwa aku lupa menutup kancing atas dari dasterku. Tampaklah sedikit belahan dadak
sam