img Suamiku Memilih Selingkuhannya  /  Bab 2 Dua garis merah | 40.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Dua garis merah

Jumlah Kata:2221    |    Dirilis Pada: 16/06/2025

ari pilihan-pilihan sulit yang kini harus ia ambil. Ia memegangnya erat, jantungnya berdegak kencang, antara takut dan takjub. Dalam hitungan detik, seluruh d

is tak terdengar. Kata itu terasa

r dengan air mata haru dan ketakutan akan hal yang sama sekali baru. Bagaimana ini bisa terjadi? Di tengah semua kekacauan ini, sebua

in kehamilannya menjadi alasan bagi Arya untuk "kembali" atau "bertanggung jawab" hanya karena kewajiban. Kirana ingin cinta yang tulus, bukan cinta yang dipaksa oleh keadaan.

alam hati. Sebuah tekad yang membara, meskipun i

i, dan tentu saja, risiko kehamilan bagi penderita anemia kronis dan tekanan darah rendah. Semua informasi itu hanya menambah kecemasannya. B

an," bisiknya

lindungi janin di dalamnya. Ada ikatan yang kuat yang mulai terbentuk, sebuah naluri keibuan yang m

bungi teman baiknya, Lisa, yang bekerja sebagai perawat di sebuah rumah

u aku tanyakan," Kirana berusaha membua

Kamu kedengaran nggak enak badan," sa

ana. Kirana memakai kacamata hitam dan topi, seolah sedang

menyerahkan test pack di tangannya. Raut wajah Lisa l

ius?" Lisa bertany

matanya berkaca-kac

at. "Ya ampun, Ran. Kok bis

ggak tahu apa aku harus bilang dia s

pelukannya, menatap Kirana. "Lalu, kamu mau bagaimana? Kamu kan ada ri

"Aku sudah baca-baca, dan rasanya menakutkan sekali

kamu. Kita cari dokter kandungan terbaik. Kita akan pantau terus

a merasa sedikit lega. Set

tu yang Arya tidak ada di rumah, atau saat Arya sedang berada di luar kota. Setiap janji temu, ia akan berpamitan pada Arya dengan alasan yang berbeda-beda: bertemu

aduk bagi Kirana. Senang melihat janinnya di layar USG, titik k

anemia dan hipotensi kronis, kehamilan ini akan memerlukan pengawasan ekstra. Anda akan lebih rentan terhadap kelelahan, pusing, dan mungkin a

h serius, Dok?" Kirana me

ebih tinggi. Ada kemungkinan pendarahan, kelahiran prematur, atau komplikasi lain. Tapi jangan khawatir berlebi

kasi" terus terngiang di telinga Kirana. Ia tahu ia harus berju

t mudah lelah. Ia harus pandai menyembunyikan semua gejala ini dari Arya. Ia akan berpura-pura baik-baik saja, bahkan ketika ia merasa ingin muntah di tempat.

gan cara yang canggung. Ia terkadang membawakan Kirana sarapan, atau menemaninya menonton televisi d

ya suatu malam, saat mereka duduk di ruang keluarga

ya mungkin mencoba, tapi ia tidak yakin apakah Arya benar-benar sudah melepaskan Zia sepenuhnya dari hat

a," Kirana hanya bisa

betapa besar pengorbanan yang sedang ia lakukan. Tapi ia menahannya. Ia ingin semua ini berlalu dulu, ia ingin Arya benar-benar membuktikan dirinya

sa selalu ada. Ia membantu Kirana mengatur jadwal dokter, memastikan Kirana mengonsumsi supl

isa selalu berkata.

il menyembunyikannya dengan memakai pakaian longgar. Mualnya mulai berkurang, tapi kelelahan masih m

paikan kabar baik. "Bayi Anda sehat, Bu Kirana.

janinnya. Ia sudah mulai berbicara dengan bayinya di dalam perut, menceritakan ten

anan darah Anda, Bu Kirana. Akhir-akhir ini, tensi Anda cenderung sedikit meningkat, meskipun masih dalam batas norma

stres adalah salah satu faktor utamanya. Dan bagaimana mun

emas dan pandangannya kabur. Ia merasa mual, tapi kali ini bukan mual biasa. Arya tidak ada di

nik mulai menyerang. Ia merangkak ke dapur, mengambil segelas air

sangat ketakutan. Ia takut

si online. Dengan sisa-sisa tenaga, ia berhasil memesan. Ia ba

Ia menjelaskan bahwa ia sedang hamil, dan pusingnya tidak

dokter jaga, raut wajahnya serius. "Anda har

k lemah. Ia tida

tang tergopoh-gopoh. "Kirana! Astaga, aku panik

ngsung memeluknya erat. "Syukurlah kamu tida

ya, Lis," Kirana

Tapi sampai kapan, Ran? In

Lis," jawab Kira

tirahat yang cukup. Ia mengarang cerita untuk Arya bahwa ia sedang ada acara keluarga di luar kota, sehingga t

isi dirinya dan bayinya. Ia tidak bisa terus-menerus menyembunyikan

aman. Diam-diam, ia mulai mencari apartemen kecil yang bisa ia seewa. Ia juga mulai mengirimkan lamaran kerja secara lebih intens, kali ini untuk pekerjaan yang bis

na makan malam di luar, atau sekadar menonton film bersama. Ia mencoba mengembalikan kehangatan yang dulu sempat ada. Nam

u tahu aku sudah melukai hatimu. Aku minta maaf. Aku sudah memutus semua kontak

yangan penyesalan di sana, tapi juga sebuah kelelahan. Apakah Arya benar

rtanya, suaranya pelan. "Kepercayaan itu butuh waktu

hu. Aku akan membuktikannya.

ia harus lebih berhati-hati saat bergerak. Ia masih belum siap. Ia ingin memastikan bahwa keputusa

disi kesehatannya yang rentan. Mampukah ia? Ada rasa takut yang besar, tapi ju

rinya sendiri, meraba perutnya. "Aku akan memberitahunya saat aku be

tuk bisnis. Ia tidak tahu apa-apa tentang perubahan besar yang terjadi pada Kirana. Ia tidak tahu bahwa ada sebuah

stian masa depan. Tapi setiap kali ia merasa ingin menyerah, ia akan merasakan gerakan kecil di dalam perutnya, tendangan lembut yang mengingatkannya

merasa lelah, dan ada sesuatu yang berbeda dari aura Kirana. Namun, Arya terlalu sibuk dengan pekerjaan dan pergulatan batinnya

ahwa Kirana kini tengah berjuang untuk dua nyawa, sendirian, tanpa sepengetahuannya. Ia tidak tahu bahwa keputusannya untuk meninggalkan rumah dan memilih bersama kekasihnya telah mem

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY