img Cinta Yang Penuh Rahasia  /  Bab 5 Setelah pertemuan | 100.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Setelah pertemuan

Jumlah Kata:1785    |    Dirilis Pada: 19/06/2025

ak kasat mata, yang selalu mengganjal di sudut hatinya, kini terangkat. Melihat Bima yang telah berubah, mendengar langsung penyesalan tulusnya, dan merasakan

teman-teman terbaik yang selalu mendukungnya. Risa akhirnya menceritakan sebagian kisahnya kepada mereka, tentang perjodohan yang

ka merayakan kelulusan di sebuah kafe. "Nggak nyangka ka

-benar contoh bagaimana seseorang

kalian dan Bibi Rima. Pengalaman itu memang menya

sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan di daerah pedesaan Jawa Barat. Pekerjaan ini memb

bangkan usaha kecil, mendampingi remaja putri yang putus sekolah untuk mendapatkan pelatihan keterampilan, dan mengadvokasi hak-hak masyarakat adat. Setiap senyum yang ia lihat, seti

Jalan Per

, ada haru melihat Risa yang kini begitu kuat dan mandiri, dan ada juga sedikit penyesalan yang kembali menghantamnya-penyesalan karena ia telah men

diundang menjadi pembicara di berbagai seminar dan lokakarya, membahas topik-topik seputar kesehatan mental, resiliensi, dan pentingnya kejujuran dalam berinteraksi. Bim

isa. Ia belajar untuk berbicara terbuka tentang perasaannya, tentang kesedihannya, dan tentang harapannya d

, Nak," kata ibunya suatu malam. "Su

rusaha. Aku belajar untuk berdamai. Dan bertemu Risa di

h. Risa memang gadis yang baik. Kamu be

guk. "Sangat

a, bersama foto-foto lama Clara, sebagai kenangan indah yang telah ia ikhlaskan. Ia tahu, Clara akan selalu menjadi

ulan yang Me

bagai pelosok Jawa Barat. Suatu hari, LSM tempatnya bekerja mengadakan seminar besar tentang pemberd

Bima Putra Wicaksono. Ia akan menjadi salah satu panelis di seminar

nkan karena rasa ingin tahu dan sebuah perasaan aneh yang sulit dijelaskan. Su

lihat Bima naik ke panggung dengan setelan jas rapi, auranya memancarkan wibawa dan kepercayaan diri. Ia berbicara dengan fasih, argumennya kuat, dan pandangann

a untuk bertanya dan berdiskusi. Risa tidak langsung mendeka

an. Bima sedang mengambil makanan, dan saat ia berbalik, mata mere

un penuh kegembiraan. "Astaga, ini benar kamu?

pinya. "Iya, Kak Bima. Kebetulan sekali. Aku be

pi tidak menyangka kamu bagian dari mereka." Bima terlihat san

melihat Kak Bima. Semakin sukses

walnya sedikit canggung, namun perlahan mencair. Mereka berbicara tentang pekerjaan mas

, dan bagaimana ia menemukan arti baru dalam hidupnya. Risa juga bercerita tentang pengalamannya di pedesaan, ten

n sorot mata yang jujur. "Kamu adalah guru terhebatku. Kamu mengajarkanku

setiap orang punya luka, dan yang penting adalah bagaimana kita bangk

eban romantis. Mereka berbicara sebagai dua individu yang telah melewa

erpisah, Namun Sa

an romantis, melainkan sebagai teman, sebagai sesama profesional yang saling menghormati.

uk mengambil S2 di bidang sosiologi atau antropologi untuk memperdalam pemahamannya. Ia juga masih sering melukis di waktu

oleh mahasiswa dan rekan-rekan. Ia juga mulai menulis buku berdasarkan esai-esainya, yang intinya adalah tentang perjalanan pe

cinta yang didasari oleh kejujuran, rasa hormat, dan kesiapan untuk membangun masa depan bersama, tanpa bayang

Kembali, T

tu, dan Risa memutuskan untuk datang memberikan dukungan. Jakarta terasa sangat berbeda setelah sekian lama ia tingg

pilkan karya seniman-seniman yang menarik, termasuk Bibi Rima, yang ia tahu adalah bi

n Bibi Rima, sebuah pemandangan pegununga

aura damai, ya," ujar Risa, ta

Bima, suara

sung merekah di bibirnya. "Ka

a, matanya memancarkan kehangatan. "Kamu

k membantuku dulu," kata Ris

ni, dan tentang kehidupan. Tidak ada lagi beban masa lalu. Yang ada hanya

ya selamat dan mengatakan ia ingin membacanya. Risa juga bercerita bahwa ia berencana mengamb

janji untuk bertemu lagi dalam waktu dekat, tidak ada harapan

kata Bima. "Aku doakan semu

alas Risa. "Terusl

ke arah yang berbeda, men

betapa jauh ia telah melangkah, betapa banyak ia telah belajar. Risa telah menemukan kembali dirinya, menemukan tujuan hidupnya, dan menemukan kedamaian dalam dirinya sendiri. Ia kini se

rdamai dengan masa lalunya. Ia telah belajar untuk mencintai dengan tulus, tanpa beban, tanpa bayang-bayang. Ia tahu, suatu hari

menemukan arti sejati dari pengampunan, baik untuk orang lain maupun untuk diri sendiri. Mereka berdua telah menemukan jalan mereka sendiri m

Sebelumnya
Selanjutnya
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY