. Ia memang tidak menepis tangan Reza kali ini, namun hatinya terlalu kalut untuk membalasnya. Setelah Reza mengucapkan kata-kata terakhirnya, ia
mentara di benaknya berkelebat berbagai adegan: Reza dan Kirana di taman, kata-kata "hanya sandiwara
adapi Reza, apalagi Helena dan Tuan Wijaya yang mungkin sudah mencium sesuatu. Ia hanya ingin menghindar, setidaknya untuk hari ini. Ia m
itu pelayan, namun ketika ia membuka pintu, Reza berdiri di san
tanya Reza, suarany
u baik-baik saja. Ha
Ia melihat laporan-laporan di meja Anya. "
mejanya. "Pramudita Global butuh perhat
ya, menatap layar laptopnya
u harus merasakan apa, Reza. Aku ha
dah melukaimu. Aku tidak bermaksud begitu. Kirana... dia dat
penting adalah, kau masih mencintainya.
sulit. Tapi kau bukan hanya keharusan bagiku. Kau... kau adalah temanku
juran di sana. "Tapi tidak lebih dar
bisa artikan. Kemudian, ia menggeleng pelan. "Aku tidak bi
kan hati Anya. Ia telah menaruh sedikit harapan
rti. Jadi, apa yang akan kita lakukan sekarang? Kit
cara, Anya. Aku berjanji. Kita akan menemukan jalan keluar
n sorot mata terluka. Ia tahu Reza mencoba meyak
bali bersikap formal, berbicara hanya seputar pekerjaan, dan menghindari kontak mata. Peristiwa di taman b
ium gelagat aneh dalam pernikahan mereka. Rumor tentang Reza yang masih berhub
uju mobilnya setelah rapat di Wi
nda dan Tuan Reza a
masih berhubungan dengan
lah rekayasa bisnis untuk men
un ia merasa sangat terpojok. Ia melihat salah seorang wartawan memegang foto dirinya dan Reza
rkomentar," kata Anya, me
na perasaan Anda, Nona Anya, mengetahui
unduk, buru-buru masuk ke dalam mobil. Pengawal Reza yang s
Reza memenuhi semua portal berita online. Judul-judul sensasional, foto-foto yang dipotong dan digabungkan untuk mencipta
nya. Marah pada Kirana yang terus-menerus muncul di mana-mana. Dan marah pad
eza ke ruang tamu. Wajahnya terlihat muram
nuh amarah. "Kalian berdua! Apa yang sudah kalian lakuk
tak kalah tegang. "Reza, jelaskan ini. Apa
.. aku tidak bisa berbohong. Ya
a otak? Kau sudah punya istri! Dan kau berani-bera
ndiri ke kantor," Rez
nya. Apa yang harus Mama katakan pada para sosialita? P
andil dalam semua ini, karena ia tela
enatap Anya dengan tajam. "Apa kau tahu tentang
ai Kirana, Tuan Wijaya. Sejak awal. Sa
u adalah istrinya! Kau seharusnya menasihatinya!
a bergetar karena menahan amarah. "Dan saya tidak akan berpura-pura mencintai seseora
tap Anya dengan sedikit keterkejutan, seolah tak
an kami?" desis Hele
nita lain. Anda tahu saya tidak percaya pada cinta. Tapi Anda tetap memaksakan pernikahan in
k akan menyelesaikan masalah! Kita harus mem
kita akan berpura-pura semuanya baik
us tampil mesra di depan umum! Pergi liburan berdua, tampil di majalah, tunjukkan bahwa kalian adalah pasangan yang ba
h garis batas yang ia harap tidak akan pernah ia lewati. Ia menatap Reza
dak mungkin
esis Helena. "Kalian suami istr
Anya. Ia tidak bisa mengatakan yang sebenarnya, bahwa merek
m siap untuk itu. Kami ingin fokus pada Pramudita
n keluarga kita! Kalian harus melakukan tugas kalian! Jika tidak... ma
Anya merasakan tubuhnya melemas. Mereka selalu m
kan itu!" seru Rez
akukannya, Reza!" balas Helena. "Kau tah
Wijaya yang hanya menggeleng-gelengkan kepala. Anya dan R
terlihat sangat frustrasi. "Sial! Mereka
i matanya. "Jadi, apa yang akan kita lakukan,
sa sakit dan ketakutan di mata Anya. Ia melihat bagaima
idak bisa membiarkan Pramudita Global hancur. Aku tahu itu adalah sega
Rasa takut, bercampur dengan sedikit harapan yang konyol.
irih. "Aku akan mencari cara lain. Aku akan menjual aset pr
auh. Aku tidak akan membiarkanmu melakukan itu. Ini adal
samping Anya di sofa. Ia me
dah membuatmu sakit hati. Aku tahu aku sudah mengecewakanmu. Tapi aku berjanji, ak
aya pada janji itu. Namun, tatapan Reza yang tulus,
Kirana?" tanya Anya, sua
a. Tapi untuk saat ini, kita harus fokus pada masalah ini. Kita harus menunjukkan pada orang tuaku bahwa kita adalah
kat. Hamil. Dengan Reza. Pria yang
melakukannya, Reza?" tanya
u harus. Demi kita berdua. Demi Pramudita Global. D
annya, ragu-ragu, lalu memeluk Anya. Kali ini, pelukannya terasa berbeda. Tidak lagi ca
, setelah malam ini, tidak ada lagi jalan untuk kembali. Mereka akan mel
gelombang yang semakin besar. Mereka harus berpura-pura bahagia, berpura-pura mencintai, bahkan berpura-pura untuk memiliki seorang anak. Sebuah