g Tyfani, dia menggend
ran merah itu mengingatkannya dengan kejadian beberapa tahun silam saat k
ah berceceran di tangan dan bahkan
emucat tegang, lebih seperti kearah takut pada sesuatu sehingga membuat seluruh tub
sedang berjaga langsung mendorong menuju ke mo
r mata terus mengalir membasahi pipi. Beberapa kali bayangan tentang kejadi
bercak darah yang menempel di kedua
ni adalah
perempuan seperti pengganti ibunya namun
u memindahkan tubuh Tyfani ke atas ranjang. Terdiam, pan
sack merasa iba dan ingin sekali membantunya sedikit mengalihkan perhatian ag
ng teramat sedih bahkan seperti tak berdaya, ekspresi wajahnya mem
matanya dan semua yang melekat di wajahnya. Isa
rasanya seorang perempuan menang
sekalipun dia melihat kekasihnya yang telah lama me
. Waktu seperti terhenti seketika, di matanya ha
akukan. Melihat Eve menangis sampai terisak nafasnya,
hu Eve berusaha menenangkan. "Tenanglah, tidak apa-apa ... ibumu akan baik-baik saja."
ewarnai wajahnya yang mulai kusut dan mata yang membengkak seakan merasa sanga
isnya semakin menjadi sembari
ain. Nyaris saja melangkah ke belak
Isack bisa merasakan bahwa perempuan itu sedang memeluk dirinya seperti
eg,
angan Eve meremas kuat jasnya seperti
n. Isack terdiam terpaku menikmati detak jantungnya yang semakin kuat hingga te
yandarkan kepala di dada. Saat itu, Isack merasa seperti ada sesuatu aneh
buhnya, rasanya ingin sekali membalas dekapan Eve namun ketika sadar, tangannya se
dan mengusap canggung punggungnya member
etelah itu Isack datang dengan membawa 2 botol
ah merasa baik
a ingin mengambil alih minuman kaleng dari tangan Isack namun akhirny
dan duduk di bangku ruang tunggu, se
lalu rame, hanya ada mereka be
mau aku harus tetap membantu kalian," ucap Isack sengaja berbohong, sebenarnya dia datang untuk mengembalikan uang, namun ketika mel
Isack. "Maaf," ucapnya seketika, dia teringat perna
alah dirinya yang harus pergi ke pesta dan harus membawa pasangan seorang wanita pad
nggu kalimat Isa
ngnya ke tong sampah. Setelah itu beranjak berdiri. "Sepertinya aku sudah haru
ebelumnya, terima kasih sekali lagi karena sudah mau membantu kami."
ack," ucapnya kemudian melang
Tun
iam sesaat kemudian m
balas kebaikanmu, mmm ...
kemudian berucap. "Kau tidak perlu membalasnya ... tapi mungkin nanti, aku akan membutuhkan bantuanmu ... dan
ke mobil, senyum tipis ma
ya mengarah ke minuman kaleng yang ada di tangan. Eve terse
alkan Tyfani sendirian di ruangan. Dia harus pergi men
buat Eve bingung harus dari mana di
nku hanya cukup untuk biaya hidup selama satu bu
hnya saat ini sampai dia lulus sehingga bisa melanju
ahut seorang lelaki yang tiba-
ng pembicaraan Eve dengan dokter saat di rumah sak
ani tapi saat di rumah sakit tanpa sengaj
inya sendiri karena sudah b
berdiri ketika melihat
aku sudah memberi ta
I–isack." Eve pu
aku duduk di
bolehkan Isack duduk di sampingnya sembari m
ya ... jadi kau tidak perl
e menoleh cepat
yang terangkat bersamaan. "Aku sudah melihat buku tabungan itu, jadi kau tidak p
senyum tipis, merasa sangat malu ada orang
hidup dengan uang
ersinggung namun Isack
k bertahan hidup, bukan? Aku tahu apa yang sedang kau alami, j