yang di rumah sudah memberikan segalanya, lalu dengan r
yde
a sih?!" teriak Diza yang b
a yang m
kini mereka telah pindah ke perumahan mewah di ibu kota. Alasannya karena Rayden ingin anaknya tum
berteriak dan masi
rawberi, dan kedelai yang dibuat masing-masing dua lalu menatanya di piring. Mengambil susu kotak di kulkas dan m
endudukkan dirinya di kursi yang biasa ia tempati, dan tanpa menun
nya saat ia mendengar suara langkah k
u aku sih," ucap Rayden se
ikan kedua bahunya dan tetap
amping. "Honeey ...," ucapnya b
rela. "Udalah Rayden mending kamu makan aja dulu, udah aku siapin." Dan masih tanpa m
esi makannya dan berniat pergi kembali ke kamar. Tapi
ap Diza ta
a dari samping. "Aku gak mau makan kalo bu
za lalu kembali
g." Rayden menarik pinggang Diza d
nolak padahal sih di dalam ha
si dengan mencium pipi istrinya, "Kamu kalo lagi ngambek gemesin ... sok dik
en, langsung terhempas ke bumi dan melotot setelah mendengar kalimat yang di ucapkan sete
aku jadi pengen gigit terus, apalagi body ka
aminya untuk menghentikan ucapan
ma kamu!" Walau berucap begitu Diza tetap men
bisa menikmati suapan dari Diza. Setelah satu roti hab
patan Rayden untuk kembali bersuara, setiap Rayden selesai mengunyah Diza langsung menyodorkan roti yang har
selesai menelan roti terak
t Ray. Setelah menghabiskan setengah Ray menyudahinya dengan me
an itu. Ray meneguk ludah dan berucap, "Oke aku habisin." Diza tersenyum dan kembali menyodorkan gel
eranjak dan kembali tertahan oleh pelukan Rayden. "
"Apalagi yang pe
u
karena kecupan kilat
y yang melihatnya de
elaskan, "Honeeyy dengerin a
man tebar pesona kan? Mumpung aku tidu
u
entikan ucapan istrinya. Dan karena ingin segera meluruskan
eh honeeyy aku kasih kamu dua pilihan. Pertama, kamu mau
t berteriak menghentikan ucapan suaminya yan
istrinya yang menggemaskan itu, Diza adalah orang pemalu, malu-malu tapi mau tepatnya. Kalo sudah berhubungan dengan
! Jangan ditahan! Nanti ja
sangat keras itu sampai-sampai m
yang lucu kele
ongnya!" Kesal Diza lalu men
atu tangannya dan memegang dagu Diza dengan tangan satunya m
tadi aku gak mampir kemana-mana kok, aku juga lari sambil dengerin musik jadi gak bales sapaan para ca
"Terus kenapa a
malam panjang kita, jadi untuk kali ini aku lari pagi sendiri. Biasanya juga lari pa
er Rayden dan menggesekkan hidungnya pada Rayden dengan senyum me
r dari kamu," rayu Rayden lalu m
aja gombalnya," ucap Diza samb
. Bwee ...," ucap Ray dan menj
terus kita jalan deh," ucap
en tanpa melepaskan pelukannya dari Diza
K