img Silent (Love, loyalty and hurt)  /  Bab 3 Bulan madu ke dua | 4.69%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Bulan madu ke dua

Jumlah Kata:1045    |    Dirilis Pada: 20/11/2021

hatan hati dan batin Nadin. Ia berkali-kali harus memasang senyum palsu di wajahnya saat banyak yang menanyakan dirinya, KAPAN HAMIL? Andai Nadin bisa tahu jawabannya de

nyaan Nadin membuat Nathan tertawa sin

, kita sama-sama sehat, dan semua aman, bulan lalu kita udah periksa juga, kan?" Nathan

dokter, aku harus bela diri kayak gimana lagi?" Nadin duduk di atas pangkuan suaminya yang merasa ter

ksa ke mana lagi? Mau ke luar n

manja. Ia usap punggung Nadin, mencoba menghilangkan kegusaran hati istrinya. Ia paham, keluarganya yang banyak membahas tentang hal

gung. Ia tau, suaminya susah untuk cuti dari pekerjaannya, banyaknya hal yang harus ia kerjakan, seolah men

mata Nadin memicing, ta

a kangen makan sate buntal, di sana. Mau naik mobil, kereta, atau pesawat

palah panggilan ke barat-baratan. Ia memeluk leher kekar Nathan. "Mau sayang, tiga malam juga cukup

Nathan. Nadin tertawa, ia beranjak lalu duduk di kursi meja makan dekat Nathan. Keduanya sudah berpakaian rapi hendak bekerja, tak lucu ka

*

tor Na

staff bagian personalia. Nathan mengangguk,

kedua, siapa tau hasil bercocok tanam di sana tokcer,"

ma, banyakin makan kecambah, sama jaga kesehatan, Pak,

supaya berhenti merokok, ia mengangguk paham. "Kurm

k. Ini saya masukin ke data absen ya, Pak, sama info ke kep

weekly report-nya. Makasih infonya ya, saya ke tempat anak-anak market

angan kaca yang tertempel tulisan Marketing Room. Tampak banyak kubikel yang ter

bersandar di kubikel Hanif - Kepala Marketing -

rus-jurusnya?" tukas Hanif tanpa menatap Nathan yang senyum-senyum

kita nggak ada arahan program baru untuk UKM, Nath

masih santai-santai aja. Pada ke mana an

ut lo ya," p

pada ke mana? Tebar jari

da apa lo ke sini?" Hanif beranjak, ia berdiri di dek

terror kapan hamil melulu sama keluarga besar gue. Mereka tuh, kenapa ya, begitu a

yang nggak akan neror, apa lagi lo sama Nadin udah t

jeki, gimana? Gue mau hajar tiap malam juga bisa aj

muda, dan serangkaian jurus andalannya. Bukan apa-apa, karena Hanif sudah mempraktekan dan

masing-masing, makanan apa saja yang harus di konsumsi, hingga ke obat kuat. Keduanya tertawa geli sendiri den

ahagia, puas dan nggak bisa lepas dari lo." Maka kalimat Hanif itu menjadi pecutan bagi Nathan untuk semakin semangat membahagiakan istr

sam

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY