img Asa di Ujung Sajadah#bukuke-2  /  Bab 4 Chapter 4 | 7.55%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Chapter 4

Jumlah Kata:2486    |    Dirilis Pada: 24/11/2021

kamu past

u merah muda di bahunya, terus meraba dan menggoda. Gerakan-gerakan abstrak itu terus merambat ma

Ia sedang punya kegiatan menarik lainnya saat ini. Yaitu menghisap tembakau dalam-dalam

mengelus rahang persegi Tommy. Rahang jantan dengan bulu-bulu kasar sehari itu, membuat gairahnya bangkit seketika. Ia su

Tommy acuh di tengah kepulan asapnya. Setelah ketahuan seperti ini, ia m

edang banyak pikiran. Makanya

berhasil merayu Tommy dan mengenyahkan Jihan dari pikiran pacar gelapnya ini, ia tinggal menghitu

elus rahang dan bahu Tommy mulai turun dan makin turun. Bergerak dan gerilya seperti ular. Mengincar titik-titik sensitif di tubuh Tommy. Posisinya saat i

d mengelus bawah perutnya. Diana memang nekad. Sifat beraninya ini terkadang memang menanta

ta. Di mana pun, kapan pun, kamu selalu ada untukku. Kenapa sekarang kam

tidak ingin bercinta denganmu. Kamu tidak tuli bukan? Jadi jangan menanyakan ha

seperti kamu bosan pada Jihan. Begitu?" sembu

mosi Tommy. Ia berbalik dan berdiri dari kursi

rutuk Tommy geram. Ia tidak munafik. Ia memang bukan suami yang baik. Ia suka sesekali jajan di luar, atau sekedar menerima undangan dari wanita-wanita h

menghianati Jihan. Dan kini demi membela Jihan, Tommy ber

ma melihat Tommy membela Jihan. Padahal di waktu lalu, Tommy bersedia meluangkan waktu untuknya, dan meninggalkan Jihan berminggu-minggu di

atis tanpa komitmen, laki-laki mana yang menolak? Aku cuma

a memukuli dada Tommy geram. Ia tidak menyangka akan mendapat jawaban seperti

manis sepah dibuang apaan? Memangnya kamu siapa? Anak perawan? Masalah kata laki-laki buaya? Memangnya buaya

stimewa hatinya sedang gundah gulana. Ia seperti mend

i mana Tommy yang dulu begitu penurut saat ia menginginkan sesuatu? Tommy yang begitu sabar, s

untuk berbicara atau melakukan apapun denganmu saat ini. Pergilah. Jangan membuatku mengeluarkan kata-k

cara. Tetapi jika kamu membutuhkan teman mengobrol, kamu tahu 'kan ke mana harus menc

uk mengalah dulu. Ia akan melihat berapa lama Tommy tahan untuk tidak mencarinya. M

a. Dingin dan acuh tak acuh. Sepertinya anggukan kepalanya it

at Tommy pulang, atas segala kegaulannya. Itulah kemenangannya sebagai seorang pacar gelap. Membuat nyaman Tommy saat ia lelah dengan segala tingkah istrinya yan

di apartemen? Aku akan selalu menunggumu pulang jam berapa pun dan kapan pun k

skan, untuk sementara ia akan mengalah, semengalah-mengalahnya. Ia harus menahan egonya agar bisa menyelesaikan tujuannya. Ia akan terus bersabar menunggu Tommy benar-benar bosan pada kekerask

*

di sana." Jihan yang tengah melipat-lipat pakaian, menghentikan kegiatannya. Ibunya berd

an keluar. Jihan men

hal yang harus kamu ingat adalah, kamu sebentar lagi akan menjadi ibu dari dua orang anak, dan hidup itu tidak mudah. Ibu mengatakan ini buka

luan saja. Sebentar l

depan lemari, dan meraih kulot berpinggang karet serta sehelai kaos oblong. Dengan cepat ia mengganti dasternya dengan kulot dan kaos. Setelah memasa

sofa yang berdekatan dengan kedua orang tuanya. Ia melewati sofa di samping Tommy. Jihan memang sengaja menghindari Tom

ini saja. Tommy tadi telah meminta maaf pada Ayah soal kekhilafannya dengan perempuan yang bernama Diana itu. Dan Ayah ha

n. Hanya karena dirinya doyan berselingkuh, ayahnya jadi menganggap bahwa perselingkuhan itu seperti permainan petak umpet yang mengasyikan.

yah dan Ibu ingin memberimu pelajaran, bahwa tidak baik sedikit-sedikit seorang istri minggat setiap ada masalah. Tidak baik kalau kamu grasa grusu dan emosi tidak menentu, sebelum kamu mendengarkan penjelasan Tommy dulu.

ngkuh, atau dirinya yang minggat? Mengapa semua orang

indak, sebelum mendengarkan penjelasannya. Lantas mengapa saat Jihan bertemu dengan Hafiz dulu, Ayah tidak menasehatkan hal yang sam

padam dengan rahang yang bergerak-gerak. Alih-alih merasa malu karena

uk ke dalam hotel bersama Hafiz. Tommy, tanpa mau mendengar kejadian yang sebenarnya, mengamuk dan berniat menceraikannya. Kedua mertuanya juga ikut-ikutan mengecamnya. Mereka mendukung penuh niat Tommy tanpa menyelidiki kebenar

han Tommy ini hanyalah kekhilafan semata. Bahwa seharusnya suami i

relevansinya dengan masa kini. Sekarang Mas tanya,

b Jihan tak k

di sini dulu? Sampai berapa lama? Kamu su

ihan mengg

n kesabaran mendengar kal

lagi ke rumah kita, kare

n lagi dengan Diana. Mas hanya khilaf. Mas tid

n dengan Diana, kecuali hanya saling melampiaskan nafsu. Tidak ada masalah hati di antara mereka. Apalagi sekarang-sekarang ini. Ia bahkan sudah kehilangan minat untuk bermesraan dengan Diana. Mungkin efek dopham

ejadian ini? Tidak bisa, Mas. Seumur hidup Jihan, setiap jam, setiap menit, setiap detik, Jihan akan selalu was was memikirkan apa yang Mas lakukan di luar sana. Terus menduga-duga apakah Mas sedang melakukan hal-hal yang tidak wajar tanpa sepengetahuan Jihan. Lama kelamaan Mas akan lelah terus dicurigai, dan Jihan mua

sekali. Hanya karena masalah sepele, ia mau bercerai. Kalau sampai itu terjadi, perempuan yang bernama Diana itulah yang akan bertepuk

angkannya masak-masak. Jihan tidak ingin dibunuh pelan-pelan oleh ra

uamu. Mereka tetap setegar karang walau suami-suami mereka berpoligami. Mereka adalah perempuan-peremp

aatnya ia melepas bara itu dari tangannya, agar para laki-laki di ruangan ini sad

ertanya, apa sesungguhnya yang istri-istri Ayah berdua ini rasakan? Pernah tidak?" Pertanyaan Jihan membuat Pak

danya sendiri, setiap Ayah meminta izin untuk menikah lagi." Pak Syahnan tergugu. Ia sama sekali tidak mengira kalau Rianti melakukan semua itu. Sepengetahuannya Rianti itu te

rtuanya mengetahui satu hal. Bahwa sesungguhnya ayah mertuany

dua kali melakukan percobaan bunuh dir

meminta menantunya menghentikan kalimatnya. Ia tidak mau kalau kek

tekad Jihan sudah bulat. Jihan tidak akan mengubah keputusan Jih

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY