img The Tears I Shed  /  Bab 2 Chapter 2 | 4.26%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Chapter 2

Jumlah Kata:2109    |    Dirilis Pada: 25/11/2021

mengatakan bahwa dia sudah tidak ingin mendengar kabar apapun lagi dari Anda ka

Anda selama ini. Jadi saya harap Anda mengerti kalau Anda merasa heran kenapa hanya Anda satu-satunya pasien di rumah sakit ini yang tidak pernah di kunjungi oleh keluarga mau pun kerabat. Saya minta maaf, saya tidak bisa

Tidak apa-apa kalau mereka semua tidak menginginkan saya. Kita kan tidak bisa memaksa orang untuk mencintai atau membenci kita bukan? Hanya saja

pa. Sebenarnya apa sih salahnya? Sayang sekali pada saat ini dia tidak bisa menginga

ya. Kehilangan ingatannya saja sudah membuatnya begitu merana, ini ditambah lagi orang-orang terdekatnya pun menola

n kembali meninggalkannya dalam keheningan yang menaku

etakutan sambil menegang lengan pria itu erat-erat

it melembut. Tetapi tatapan matanya berbanding terbalik dengan sikap lembutnya. Raut wajahnya tampak seperti mengejek dan m

ta wanita. Teruslah menangis dan

aya akan tertawa saja agar Anda merasa

masih saja mengalir deras dan sang AKBP pun kembali memaki pelan. Polisi itu meraih tubuhnya beserta dengan selimutny

kepalanya pada lekukan kokoh bahu Orlando. Untuk pertama ka

do pun berlalu dari kamar bernomor 156 itu. Ia mencari perawat dan minta dipinjamkan sebuah cermin. Saat Orlando

a tidak bisa mengenali wajah

o menjawab datar. Bahkan dalam keadaan babak bel

alamnya. Maya yang sebenarnya adalah type wanita yang amat sangat percaya diri dan sadar akan kecantikannya

apa b

miliki paras yang amat sangat cantik Bu Maya." Orland

membuat ekspresi lucu. Memonyongkan bibirnya dan memendelikkan matanya b

aja. Saya—saya tidak mengenali wajah saya sendiri. Bagaimana ini? Bagaimana?" M

saya tidak suka melihat air mat

i tertawa saja. Hahhahaha..." Maya kembali mencoba tertawa

gat menginginkan kematian Anda sampai ia tega mencekik Anda dan membu

akah dulu kepribadian saya Pak Oolisi? Apakah akhlaq saya sangat buruk sampai-sampai suami dan orang tua kandung

a nafas panjang sebelum akhirny

you tube, search google dengan hanya mengetikkan kata Candramaya Daniswara Bratadikara. Coba saja. Dar

lama terlihat semakin memucat saat membaca kata-kata yang tertera disana. Apalagi saat ini melihat you tube dan m

erlihat antara sedih, malu dan juga serba salah. Dia sendiri sebenarnya juga bingung. Mengapa Maya yang amnesia ini tingkahnya sangat berbanding terbalik dengan saat dia sadar s

Tok

orang lelaki tampan lainnya dan seorang wanita paru

." Maya melihat kedua orang yang wajahnya mirip itu sedikit tertegun mendengar kata-k

Bu Maya. Ini adalah Ibu Khadijah Brat

enyalami biasa. Ia bahkan mencium pungung tangan suami dan ibu mertuanya. Lagi-lagi Maya melihat suami dan ibu mertuanya terdiam. Maya me

elum minta maaf secara pribadi secara layak dengan mereka berdua. Maya merasa ini adalah saat yang paling tepat baginya untuk meminta maaf atas semua kelakuan bejatnya yang rasa-ras

a kelakuan buruk Ma—Maya selama ini. Maya tidak bisa lagi merangkai kata untuk memohon maaf pada

sudah sepantasnya Mas menceraikan seorang istri yang tidak baik seperti Maya ini. Maya amat sangat mengerti. Yang Maya inginkan saat ini hanyalah meminta maaf pada Mas Naya dan ibu." Dua o

Astaga, ibu tidak pernah bermimpi melihat kamu memanggil Nayaka dengan sebutan Mas dan meminta maaf pada i

annya kembali ke ranjang. Bu Khadijah juga kemba

erbaring di ranjang rumah sakit. Ibu mertua yang baiknya seperti ini bag

ya menundukkan wajahnya dengan pipi memerah. Dia malu karena dipandangi ol

ya telah mendaftarkan gugatan perceraian kita sejak sebulan yang lalu. Karena keadaan kamu yang seperti ini dan juga pihak keluarga ka

. Setidaknya kamu bisa hidup layak sementara dengan uang ini. Setelah pengadilan memutuskan perceraia

mertuanya ini dengan menanggung biaya hidupnya. Selama iya memiliki panca indera lengkap, insya Allah ia akan

insya Allah halal. Mas cukup doakan saja agar Maya tambah kuat dalam menjalani cobaan ini hidup ini ya, Mas? Bagaimana pun juga kita berdua dulu pernah saling mencintai satu sama lain. Ini, Mas simpan saja lagi uang

mengajukan gugatan perceraian kepengadilan, sayang. Apakah kamu ingin Mas me

ntahkan kembali keinginan Mas untuk menggugat cerai Maya. Maya murni hanya ingin meminta maaf sa

g pria berambut gondrong lainnya yang baru saja masuk dan menatapnya dengan raut wajah yang begitu melecehkan. Menilik wajahnya

ngan tak kalah pedas. Tapi kali ini, berbeda. Maya sama sekali tidak membalas kata-kata penuh provokasi adik iparnya. Dia hanya diam, tetapi a

n lagi disini. Silahkan menunggu di luar

r tamu-tama May

bisa mendapatkan kakak ipar Anda yang begitu Anda dambakan, maka Anda membalas dendam dengan cara mengata-ngatainya hanya karena dia sedang a

an kedua tangannya. Dia terlihat tidak percaya ka

ok, Bang. Mbak Maya juga menggoda

tiap kakak ipar Anda ada di club?

ah menjadi merah padam. Kini mereka tahu bahwa Orlandolah yang bena

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY