img Balapan Terakhir Sebelum Dijodohkan  /  Bab 5 Suara koper beradu | 8.77%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Suara koper beradu

Jumlah Kata:955    |    Dirilis Pada: 09/09/2025

hitamnya ke samping mobil. Udara pagi masih segar, sinar matahari belum begitu terik,

memasukkan koper ke dalam. Gerakannya sederhana, tapi terlihat man

h dari kata "sopan" menurut standar Fahri. Celana jeans robek di bagian lutut, kaos oversize hitam, dan sneakers yang sudah kusam. Hijab y

kata Raina ketus sambil melempar ta

rinya. Ia hanya menutup bagasi dengan tenang, lalu masuk

ke kursi penumpang depan. Tangannya langsung menyilangkan

ana awal perjalanan dipenuhi dengan keheningan. Hanya sua

an ponsel, dan menyalakannya. Notifikasi membanjir di layar,

a mulai membuka

itu menusuk hati

alim itu nikah sama ce

u sama geng motor, bu

pasti terpaksa ban

baan? Ustadz panutan kita ma

kok bisa dijodohin sama cewek yang

anya memanas. Ia scroll lebih cepat

Foto-fotonya saat balapan, saat nongkrong di kafe dengan gaya tomboy, bahkan potongan video lama ketika ia te

ada kerjaan lain apa?" Raina men

sempat melirik ke arahnya.

anya meninggi. "Gue jadi bulan-bulanan di medsos, tahu nggak?! Fans lu itu semua

lam, tetap menatap jal

tahu?! Dan lu diem aja?! Lu biarin gue dihina gitu aja

nya tetap datar. "Komentar orang tidak bisa kita kendalikan,

ing. "Basi banget kalimat lu! Sok bijak! Gue yang kena hinaan, gue yang dibully, t

Justru karena itu saya ingin kamu belajar menut

ang mukanya datar mulu. Gue manusia! Gue punya per

suasana hening, hanya suara klakson k

buat kamu. Tapi kalau kamu yakin pada diri sendiri,

gara lu, Fahri! Kalau aja lu nggak jadi publik figur, nggak punya fans segambreng, g

r lebih erat, tapi tetap tidak terpancing emosi. "Saya juga tidak perna

dz panutan. Tapi gue? Gue jadi bahan ketawaan, Fahri! Gue jadi bahan gosip mura

nkan kecepatan mobil, lalu berkata lembut, "Raina, kalau kamu mau, saya bisa batasi media sosial

masalah selesai kalau gue nutup mata? Kalau gue delete sosmed gue? Mereka tetep ak

ng bisa membuktikan mereka salah

nuh amarah. Air matanya jatuh satu pe

situasi ini..." bisikny

us ke jalan. "Saya tahu. Tapi percayalah

natap jalan tol yang panjang dan padat. Ponselnya ia ge

g kalau dirinya bukan perempuan sembarangan. Tapi untuk saat ini, hatinya hanya di

ju pesantren-menuju babak baru kehidupan ya

img

Konten

Bab 1 kerumunan anak muda Bab 2 Beberapa hari telah berlalu Bab 3 rumah keluarga Raina Bab 4 Saya harap kamu bisa tenang Bab 5 Suara koper beradu Bab 6 Mobil hitam yang dikendarai
Bab 7 tidak enak hati menolak
Bab 8 menenangkan
Bab 9 riuh rendah mereka bersiap berangkat
Bab 10 sebagian bercanda kecil
Bab 11 perjalanan pulang
Bab 12 menepatinya
Bab 13 melintasi halaman
Bab 14 menuju kantin
Bab 15 suasana rumah besar
Bab 16 Di area kosong dekat gudang
Bab 17 Di ruang IGD
Bab 18 sosok lelaki yang sedang tertidur
Bab 19 terus mengontrol hidupnya
Bab 20 menenangkan diri
Bab 21 kecewa
Bab 22 perasaan yang sulit diungkapkan
Bab 23 kamar malam
Bab 24 rumah yang sederhana
Bab 25 perasaan berbeda
Bab 26 masih belum sepenuhnya percaya
Bab 27 membicarakan dirinya
Bab 28 Hening malam
Bab 29 makan dulu
Bab 30 Surat dari Fahri
Bab 31 Sesekali ia melirik surat
Bab 32 diberikan Raina
Bab 33 Fahri hanya bisa pasrah
Bab 34 terlihat lemah
Bab 35 Mobil yang ditumpangi
Bab 36 berbaring di atas kasur
Bab 37 berjalan jauh masih sulit
Bab 38 Suasana sore
Bab 39 baru saja pulang
Bab 40 hanya terdengar
Bab 41 kamar Fahri dan Raina
Bab 42 tanpa sepengetahuannya
Bab 43 suasana kampus
Bab 44 Suasana di dalam mobil
Bab 45 Tengah malam
Bab 46 Malam semakin larut
Bab 47 lebih ringan dibanding semalam
Bab 48 Mobil hitam itu berhenti
Bab 49 Suasana kelas pagi
Bab 50 kejadian tadi
Bab 51 urusan mereka
Bab 52 Wajahnya penuh kemenangan
Bab 53 Kamar yang tadinya sunyi
Bab 54 setelah pertengkaran
Bab 55 membawanya
Bab 56 didepan rumah mertua
Bab 57 rasa kecewa dan takut
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY