/0/28628/coverbig.jpg?v=a196fb20557a1dcd11bf43939c91b5be)
mor kamar yang tertera di teleponnya. Setelah memastikan itu cocok dengan yang
endarat di pintu, pintu itu
Emma mendapati tempat itu kosong mel
ni?" gumamnya, kerutan
gi, pandangannya tertuju pada
untuk mengantarkannya, dia ragu sejenak se
empat bereaksi, pintu di belakangnya terbanting menutup dengan suara keras. Terkejut, Emma berbalik,
n saat dia berjuang melawan genggaman yang tidak dikenalny
dia merasakan bibir itu
iba menyentuh sebuah saklar, membuat seluruh rua
elaki itu, dia tak dapa
pusaran nafsu saat ia kehilangan semua kendali. Dia se
dapat mencapai kamar tidur, mereka takluk oleh sentuhan satu sama lain di lantai
keras untuk bangun, tubuhny
u hanya mimpi.
berlangsung lama karena rasa ge
kan kepalanya, tatapannya
nyadari bahwa pria yang berbaring d
a kursi roda otomatis d
! Itu nyata! Dia telah tidur dengan o
idak siap secara mental
an melanda Emma. Bertindak berdasarkan insting, dia buru-buru meraih pak
ulai tenang dan tidak dapat menahan pera
. Namun setibanya di sana, dia dibius dan kemudia
kebetulan seperti itu tam
gkan perasaan bahwa ayahny
dia bergulat dengan kesadaran bahwa ayahnya se
i alasan di balik tindak
ngan sekitarnya. Begitu dia melangkah masuk ke dalam rumah, dia disambut dengan seng
s, pipinya t
aan di matanya mengiris bagai pisau tajam. "Bagaimana bisa ada tanda ciuman di lehermu? Kalau aku tahu ka
ley dengan tatapan dingin. "Mengapa repot-repot bertanya padaku? Ayahlah yang menu
tidak ingin ada perubahan sedikit pun pada
yang jelas terukir di wajahnya,
ombang kekecewaan dan
aru-baru ini, orang tua kandungnya menemuka
mbalinya dia, dia mendapati bahwa mereka telah mengadopsi gadis lain
annya dan melanjutkan dengan nada memerintah, "Mengingat kamu sudah dekat dengan Ricky John
ik-titiknya. Pria yang bersamanya tadi malam adalah putra "legendaris"
ng pria cacat. Akan tetapi, mereka tidak ingin melepaskan kekayaan yang dapat diberikan k
GOOGLE PLAY