adapanku, di kafe yang cukup sepi ini. Karin, dengan ramb
dikit kerut di dahinya, seolah ada kegelisahan yang tersimpan. Karin selalu memiliki cara tersendiri untuk mengekspresikan fantasinya yang unik ketika bersamaku. Setiap pertemuan adalah sebuah petualangan
coba memecah kebekuan.Dia menghela napas, "Mungkin ka
Karin, kita bisa saja mengobrol biasa ka
rot matanya yang sekarang lebih t
**
rutinitasku yang sebelumnya se
elukku sangat Erat ketika melihatku kembali
gkin masih perlu beberapa waktu untuk kembal
nja, kemudian Mba Lala me
erkekeh malu karena Menyadari
idak pakai sempak
ulang tapi sayang aja duitnya " jawabku, malu t
n ke kamu aja untuk sementara" jawab mba Lala ke
a wajah baru kembali, hanya mba Mawar, Bell
ka berdua " Lanjut mba Lala, sambil menun
" uapku sambil mengulurk
nya begitu membuatku insecure, wajah tampan,
samping Yoga, farel Memang tidak setampan Yoga tapi, m memiliki
u karena mereka belum m
y bro " Celetuk Yoga yang se
dan santai, dia lebih memilih untuk
Tanyaku ke Farel karena dia
ah hasilnya udah kebeli mobil, " J
aku sedikit t
k masih numpang di aparte
ah dapat lagi nih, " sahut Farel,
ndapatkan pelanggan, di sisi lain aku tida
erja di sini ? " tanya Yoga kemud
doang, kalau kamu udah berapa pek
idak seberuntung bang Farel bro, " jawa
udah dapat berapa p
yaknya deh
i gimana tanggapan pelangg
aja stamina yang kurang, " jawabnya dengan santainya mengeluarkan
kasaan miliknya yang sangat aneh menurutku, meskipun millikknya besar tapi ba
" ucapnya yang sepertinya meng
ba Lala datang mengha
di bawah, bagian parkiran, " bisik mba Lala, perasaan haru menyelim
dulu, " ucapku
nya dan kembali menyabet rokok filternya. Sanga
ngsung terpengarah dengan mobil yang senanti
ama aku langsung
lnya, keadaan yang gelap membuat ku tidak bisa melihat wajahn
udah horny banget nih, "
tenang dengan permintaa
mendasikan kamu
rak ke arah dadanya, baru saja mendapat menggenggamnya tiba - tiba akuini dalam keadaan berkendara, rasa trauma akibat kecelakaan yang
yah ? " Tanya wa
aa," jawab
nda aja, "
kan hal seperti ini di jalanan " p
in menurun dan berhenti tepat di sebuah rumah tingkat y
ika Winda menancapkan sebuah kar
...gree
u berpikir keras, bagaimana mungkin pintu bisa
gasinya, tanpa basa - basi
lku lama, sikapnya yang terlalu agresif mulai memancing nafsuku yang sudah lama tidak ak

GOOGLE PLAY