/0/28826/coverbig.jpg?v=54d3bed8b0d974e66d33269b2ce96b33)
. Berusia 19 tahun, ia mengenakan seragam bengkel sederhana yang sedikit kebesaran, tanda bahwa
minggu lalu sebagai bentuk tantangan sekaligus perjalanan belajar. Matanya yang tajam menyiratkan tekad
lan, melainkan panggung untuk menaklukkan ketakutan dan men
dekat. Raut wajahnya berubah saat ia mengintip dari balik jendela dan melihat sosok yang ta
h keberatan. Itu adalah mertuanya, yang datan
tuk menyambutnya. Raut wajahnya yang sem
gan kirinya canggung menggaruk belakang kepala, sementara tan
yang menyisir setiap sudut bengkel kecil itu-seakan
a?" ucap Amira, nada suaranya menyat
berhenti kerja. Bagi saya, punya usaha sendiri lebih tenang dan menjanjikan,"
emaja, melangkah masuk dengan langkah ring
," sapa Amel pe
m yang lebih lebar-sebuah upaya menyembuny
um bisa ia ucapkan. Akankah keluarga benar-benar b
katanya seraya melirik ke adik iparnya, Amel, da
samping. Sesampainya di ruang tamu rumah s
mandi," ujarnya sambil tersenyum kecut. Ia be
a tercekat. Geby hanya mengenakan pakaian dalam. Jantung
Galang bergetar, terbungkus h
yang bergemuruh di dadanya. "Gas, gas, malam aja deh," balas Geby san
tapi matanya sudah menaru
dan Amel udah
ya kini sarat kekecewaan, seperti
Di benaknya, sosok Amel berputar-putar-dulu polos, culun, dengan kulit ge
erubah drastis menjadi
malah kureng, panoan... Aahh, apa yang terjadi? Kenapa aku tak pernah melihat
u memaksanya bangkit, melangka
kejutan kecil yang menandakan harapan. "Beneran dikasih nanti malam?" ta
embut wajah Galang. "Iya, kalau aku ngg
Ibu dan Amel ada di luar," ujarnya ringan sambil mengecup pipi Gaby s
yusuri pintu belakang yang langsung
ia tahan, pecah begitu saja. Dengan langkah goyah ia mendekat, meluapkan segala rasa yang bercampur baur dalam pe
i, Ibu dan adikmu sudah sangat bersyukur. Di kampung, Ibu sering dicap sebagai janda gatal, dan itulah sebabnya Ibu menjual rum
a. Matanya berkaca-kaca. Ketika melihat Ibu dan kakaknya berpelukan, Amel segera meny
ecewakan. Akan menjadi anak yang membang
lahan, menatap Amel deng
iah, ya," katanya, kedua tangannya men
hkan, "Ingat, di kota ini banyak pergaulan yang bisa menyesa
r tamu. Di ambang pintu, dia menoleh, "Bu, aku siap-siap dulu
i pinggiran kasur, matanya lelah tapi
ahkan diri, memeja
mandi di kamarku aja. Yang di belakang lagi direnovasi." Tanpa menunggu jawaban, di
nya menjelajahi setiap sudut rumah. Sesampainya di teras, dia memilih untuk duduk, membiarkan sejuknya pagi mem
ang dikerjakan. Ia bisa melihat kesalahan yang dilakukan Galang.
kenapa harus repot-repot lep
Saya sudah bilang juga, tapi dia bilang be
sebagai mekanik. "Dek, kamu ini nggak ngerti soal motor. Biarkan yang profesional
likasi dan mulai mencari tutorial cara menambal ban tubless.
ner, lebih simpel dan cepat,"
endalam dalam hatinya. Ia mendekat dan mencoba fokus menyim
instruksi dari video tersebut dan
alang, terengah-eng
, merespons, "Kalau nggak bisa o
jamin, kalau lain kali bapak datang kesini denga
nggan itu pun berlalu dengan wajah
a tangannya spontan memegang tangan Amel yang lembut. Mereka saling menatap,
, "Ada oli kak, hehe
kan rasa gugupnya, "Makasih dek, sebenarnya ini tidak perl
dulu dong," sahut Amel dengan senyum m
ok Amel yang menjauh. "Sadar lang," gumamny

GOOGLE PLAY