img Dalam Dekapan Dosen Tama  /  Bab 7 Pulang | 38.89%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 7 Pulang

Jumlah Kata:946    |    Dirilis Pada: 22/10/2025

t kecil di depan. Vian duduk persis di sampingnya, masih

tar Vian, menyandarkan punggung d

angguk pelan. "Iya, lebih

tugas yang terdengar. Vian tidak tampak canggung, malah santai saja membuka tablet kec

membuka percakapan. "Sering ke

las. "Sering. Ada

rti. "Kalau aku, ada urusan k

omong, ya?" Aruna

"Biar nggak nga

ertama kali. Sesekali Aruna hanya menanggapi dengan senyum atau anggukan, tapi Vian tampak tidak keberatan. D

na pun tanpa sadar ikut memejamkan mata, kepalanya miring ke jendela. Vian yang masih t

Dia sempat kaget melihat posisi kepalanya miring dekat ke wajah Vian.

aja..."

tapi akhirnya tersenyu

egera tiba di Semarang. Penumpang mulai bersiap, mengambil b

bawain lagi ya,"

. Mereka berjalan keluar gerbong bersama, langkah mengikuti arus

berhenti. Seorang pemuda seusianya melambaikan ta

," ucapnya sing

ras. Aruna sudah ditarik oleh saudaranya, koper pun berpindah t

kosong di tangannya. "Memang cuma jodoh di kursi kereta," gumam

goda Abi, sambil mengangkat koper

keluhnya dengan

Di depan, nggak muat." Abi naik k

ur!!" Seru Runa, "sakit tau..." pr

oang kok," jawab Abi

" umpat Ar

melewati polisi tidur, Aruna otomatis reflek

oang, Run. Anggap aja olahraga

aan!" dia, menunduk sedikit mena

mbok berwarna-warni, beberapa rumah tampak rapat berdempetan. Mo

-rumah lain yang berdempetan. Rumah bercat putih krem dengan pagar be

unga berjajar di samping, dan ada kursi kayu panjang di d

na ini," seru

nya dulu..." Abi turun dari motor, dan m

it terbuka. Seorang perempuan paruh baya muncul de

sung berbinar melihat ke arah pu

ku di suruh mangku kop

ntai di kursi kayu, mengeluarkan HP-nya

ngannya menepuk-nepuk lengan anaknya penuh sayang. "Bapak masi

ruang tamu yang mendadak rapi sekali. Bahkan meja di tengah diberi ta

get." sindir Runa sambil nyengir, berjalan ke k

mu," jawab ib

sepatunya di depan pintu kamar

merapikan jilbab yang sebenarnya sudah rapi. "Namany

kandung. Sebenarnya malah keponakan. Tapi karena orang tuanya sudah meninggal se

angan di lapangan," kata ibu berjalan ke belakang

b malas, "Belum, Bu. Tadi di kere

tanya ibunya me

rapikan rambutnya yang kusut karena perjalanan. "Ibu masak banyak?" t

kata ibunya. "sama sambel goren

Semuanya dong..."

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY