/0/29076/coverbig.jpg?v=96e71822624d7a180c1ff604caad4ad3)
-engah, dadanya sesak sep
hun, Leo, menatap dengan waja
anafi
memburuk de
t nama suaminya, Bramantyo, mem
a napas!" tangis
ngan" dengan selingkuhannya, Clara, mengangg
ans yang seharusnya untuk Nindi dialihkan ke Clara, ya
hancur berke
, berlari keluar mencari bantu
yi gedebuk ya
dalam tragedinya sendiri, saat parame
da, karena Bram le
anc
ger
ber
ghantuinya, memb
h, seorang suami, menjadi
dan tak berkesudahan
Selal
Nindi ter
g di lantai
an sehat, be
an kedua yang musta
mengerikan itu t
ya, melindungi putranya, dan me
a
udara. Dadanya menegang, seperti ad
hun, menatapnya, wajah mungilnya p
n-nya, pandangannya mulai kabur
pnya terbata-bata. "Se
eraih ponsel ibunya. Jari-jari m
tombol pangg
as! Kelihatannya parah bang
in Bunda cuma kena serangan panik, Leo. Kasih dia EpiPen. Ayah
serius! Bunda bi
ambulans untuknya," kata Br
dalam kabut rasa sakit, Bram menelepon kemb
ulans yang kupanggil untukmu, aku alihkan ke dia. Dia lebih dekat, dan di
ancur. Clara.
antuan!" Dia menjatuhkan ponsel dan berlari ke pintu
. Terdengar bunyi ged
rannya, mendengar jeritan yan
, he
aan terakhir yang kasar. Rohnya teras
o. Terbaring d
ana, menanganinya, lalu berg
a: Leo, kecil dan hancur, ka
l. Kengerian. Duka. Rasa bersalah
ng tersisa darinya, hanc
ragedinya sendiri, saat mereka menu
elalaiannya. Keegoisa
Wanit
empatan lagi. Jika
ramantyo Wicaksono masuk ke dalam
mbuat merek
Penyesalan yang pahit
gin dan penuh amarah, "jika ada kehidupan sela
ata Nindi te
uang tamunya. Dadanya sak
ia menyentuh lehernye
t, jantungnya berde
a terbelalak. "Bunda? Bunda nggak apa-a
ya begitu erat hingga Leo
mungkin merah. Tangbunyi gedebuk, kain pen
i dinding. Tanggal har
lum te
Kesempatan kedua
ng dengan tekad yang
embiarkan masa d
pi bergetar. Sebuah
a Wi
Dia mengambilnya, jarinya
arus
alam mewah. Bram, te
h cincin baru yang berkila
ar-benar melihat potensiku. Sangat bersyukur atas dukungannya
di postingan i
ng baru. Kema
ngan Clara saat masih menikah dengan
isa seorang pria begitu tid
di lubang. Bram
saat meliha
kelihatan seperti
akkan. Noda lipstik, bukan warnanya, ad
oritnya. Kalimat itu menggores sar
i, suaranya tegang.
juga hampir mati, karena kamu bersama Clara, apa yang akan
pa yang kamu bicarakan? Itu
n di matanya. Sama seka
gerti. Dia tidak a
jubah yang berat. Kepa
yia-nyiakan b
katanya, kata-kata itu

GOOGLE PLAY