adi dengungan tak berarti. Pikiranku kosong, terhapus oleh tontonan yang begitu brutal dan n
nggi yang tidak bisa ditandingi siapa pun. Dia tidak terlihat menang. Dia hanya terlihat... tak terhindarkan. Dia meraih lenga
ndorong pintu sebuah kamar mewah dan menariknya masuk. Aku merayap lebih dekat, karpet tebal
ka bergetar, tapi ada arus kegembiraan di bawa
endah dan tanpa humor. "Tida
asih mencintaiku? Kataka
u," katanya lembut. "Tapi sialnya, aku masih menginginkanmu. Kau merangkak kembali padaku, berp
jarku," bisiknya, ada
dekat padanya, suaranya merendah menjadi geraman mentah dan intim. "Ka
ing. Tangannya menjambak rambutnya, menarik kepalanya ke belakang, dan mulutnya menghantam mulutnya. Itu bukan ciuman cinta. Itu a
napas yang terengah-engah, erangan lembut. Dia merobek bagian belaka
an tertahan keluar dari bibirnya. S
is," bisiknya, suaranya dipenuhi kea
hnya, suaranya
ng dingin. Kuku-kukuku menancap di telapak tanganku, tapi aku tidak bisa merasakan perihnya. Aku hanya menyaksik
nanamkannya lebih dalam di dalamnya. Akhirnya, dia pingsan karena kelelahan. Dia dengan lembut menarik selimut ke atasnya, sentuhannya sekarang lembut, ekspresinya penuh dengan kesedih
t aku akhi
lorong kosong klub dan melangkah keluar ke udara malam yang dingin. Dunia
lah hal terakhi
enturan logam dan tulang yang meng
in yang stabil. Seorang perawat membungkuk di ata
uruk. Kami perlu membawa Anda ke ruang operasi untuk memasang kembali tulangnya." Dia memberiku papan klip. "
atku. Adrian
ngku. Penglihatanku kabur. Aku menemukan namanya di bagian atas daftar favoritrang wanita menjawab, suaranya
An
okanku
mandi. Oh, apa ini Hazel?" desisnya, hiburan kejam mewarnai nadanya. "Dia se
bicara. Aku tid
meneteskan manis. "Pacar kecilmu ada di
ra Adrian terdengar di telepon, jauh d
kata-kata itu menggores tenggorokanku.
ang mendebarkan, aku mem
nya. "Annika sedang tidak ena
i keheningan yang tiba-tiba. Dia memilihnya. Bahkan
ya mengambil geraman posesif yang kudengar sebelumn
ri Annika di latar belakang
n terputus. Dia
an. "Apakah ada orang lain yang bi
adalah penyerahan terakhi
tanganku hampir tidak terbaca. Setetes darah dari luka di tanganku meneteegelapan me
 
 
 GOOGLE PLAY
 GOOGLE PLAY