Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Omega yang Ditolak: Kesempatan Kedua Bersama Sang Raja

Omega yang Ditolak: Kesempatan Kedua Bersama Sang Raja

Penulis: Gavin
img img img

Bab 1

Jumlah Kata:912    |    Dirilis Pada: 29/10/2025

alah pasangan yang ditolak

anku; dia hanya menginginkan Liv

lung yang tak ternilai harganya, Ka

isnya. "Kau bahkan tidak panta

ngan perak dan menyeretku ke sel, sementara

nya tersentak, sebersit rasa sakit dari i

pa. Pada saat itu, tujuh tahun

ku menebusku, seorang Alpha s

Penasihat Strategis, dengan satu tu

ya tanpa berp

a

ndang Se

m. Bukan suara, tapi sebuah perasaan, sebuah st

ikatan. Masa observasi tujuh tahun antara Alpha Kaelan Adhitama dan Omega, Seraph

ahunan Kawanan Bulan Hitam memancarkan kilau yang mengejek. Jari-jariku mengen

enting kaca. Dia merayakan kemenangan bisnis baru-baru ini, tetapi semua orang t

dunia nyata, tapi terdengar seperti teriakan di ruang pikiran bersama

mu dengan mataku. Dia meluncur mendek

"Masih kerja keras saja. Pasti lelah sekali. Tapi kurasa,

sangat berbakat sebelum... yah, kau tahu." Dia menyeringai. "Setidaknya dia bisa mendengar kebutuhan

ah bertahun-tahun tidak kubuat. Ibuku. Dia boleh me

rena jarang digunakan. "Jangan ber

segelas anggur merah dari nampan yang l

undur selangkah. Itu adalah tindakan bodoh dan impulsif. Seor

nyipit penuh kedengkian. Dengan satu sentakan pergel

aroma perak yang tajam dan membakar. Hanya beberapa butir, cukup untuk menyebabkan rasa sakit yang lua

i. Aku memegangi wajahku, rasa terbakar

rtinya

dalam, bergema, dan penuh dengan otoritas yang membuat setiap

esankan memancarkan kekuatan dan amarah. Matanya, yang be

!" ger

melas. "Kaelan! Dia mendorongku

nadanya rendah berbahaya. "Dan dia masih di baw

juh tahun kau menahannya di sini, pengingat terus-menerus akan ikatanmu. Kau bilan

tapannya menyapu kulitku yang melepuh sebelum

suaranya tiba-tiba tanpa kehangatan sama se

ksa-hantu dari ikatan kami yang rusak. Dia menarikku menjauh dari kerumunan

-seperti hutan pinus setelah badai petir-memenuhi paru-paruku. Dia

embut sekarang. Dia selesai membersih

bil. "Aku minta maaf soal Livia," katan

mengatak

ta kabur di luar jendela. Lalu, dia berbicara lagi, dengan nada aneh

g mengenali. Hari di mana dia menatapku dengan jijik dan mengu

tawarnya, seolah itu bisa memperba

u topeng ketenangan yang tidak kurasakan. "Har

menjawab, suara manja yang dibuat-buat menyerbu pikiranku, karena itu dituju

put aku. Aku takut

ia. Ten

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY