Larasa
. "Mengambil alih tubuhku sendiri? Membuat keputusan tentang
hnya, dunianya yang dibangun dengan
. Apapun yang kau pikir kau dengar... tidak
skan bagaimana keluargaku sendiri memutuskan satu-satunya tujuanku adalah menjadi batu loncatan untuknya? Bagaimana kau bere
ka dan menutup seperti ikan
wajahnya topeng kecemasan yang panik. Dia melihatku, la
memberitahunya? Jujur, Nara, apa kau harus membuat semuanya jadi sulit? Ego
irinya sendiri, ta
dupan yang kau pikir berhak kau dapatkan, yang dibangun di atas keringat dan air mataku?" Aku mencondongkan tubuh ke depan
ahnya. Tangannya terbang ke perutnya yang ha
osok yang melayang di ambang pintu. Orang tuaku. Wajah mere
ar padaku. "Beraninya kamu tidak tahu berterima kasih? Setelah semua yan
opanan itu tidak pernah diberikan kepadaku ketika kalian mem
h dari amarah yang tertahan. "Gadis kejam dan
tuaku, wajah mereka terdistorsi oleh kemarahan saleh yang sama s
s. Dan itu adalah yang pertama yang pernah diizinkan untuk kubuat u
ak. Bima akhirnya menemukan sua
firma hukum perusahaannya. "Jangan lakukan ini, Anara,
pranikah, tidak diragukan lagi, yang aka
apa," kataku, nadaku ringan
dak bisa kuuraikan. Kemarahan, ketidakpercayaan, dan sesuat
apa-apa," bisiknya, se
yesalanku, Bima, adalah aku tida
nya merah dan bernoda. "Kau tidak lain adalah beban sejak hari kau lahir! Jika kau menan
menyala dengan api dingin. "Kau bukan lagi seorang
an keluar ruangan tanpa menoleh ke belakang,
, lebih kosong. Seharusnya sakit. Seharu
ereka berdiri, aku tidak merasakan apa-apa
e
ya, benar-
restasiku selalu terasa sekunder dibandingkan keinginan terkecilnya? Mengapa orang tuaku men
, untuk membuktikan nilaiku. Sekarang aku mengerti. Kau tidak
be
i surat cerai dengan tangan yang mantap, tidak merasakan sedikit pun kesedih
nya Anara. Dan untuk pertama kalin
GOOGLE PLAY