Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2

Jumlah Kata:933    |    Dirilis Pada: 29/10/2025

kembali k

secara halus, serangkaian gerakan ya

anjing Doberman putih meletakkan kepalanya di pangkuannya. Dia mengelus kepala

ksa PT Chen Jaya, salah satu mitra str

berhenti di ke

i kita di Bio-Farma, memanfaatkan informa

tatapannya terpa

, suaranya ragu-ragu untuk pert

henti s

timur Rumah Sakit Harapan Ban

merasakan ketegangan

p ti

r Anak Hara

danai untuk meng

njing itu, kejang amarah yang tak diseng

engkeramannya, napasnya

katanya, suaran

mempercepat pembongkaran," lapor Markus, wajahnya muram. "D

a itu nyaris

ebugaran mewah yang canggih. H

bibir Gloria, sesuatu a

ehingga kursinya terlempar ke

anya, yang berisi air, berget

" katanya, suar

Bangsa terasa kabur. Ketika dia

rayun malas ke arah gedung, menghan

p Harapan Prawiro" telah dicopot dari d

engah debu dan ke

cerah dan mengarahkan para pekerja

seikat balo

yang di wajahnya saat dia mengawasinya. Mereka tampak seperti p

erhenti dengan

ya. Dia mengeluarkan senapan gentel yang dis

tutup. Suaranya seperti guntur d

mnya memudar saat me

ali," cicitnya, menc

engangka

k membid

dik balon

mene

ng sekitarnya. Balon-balon merah mu

berlindung di ba

eriak Arya, b

ng senapan, suaranya tajam dan men

atan mereka dan berebut mencari perlindungan

menyelimuti

Gloria terdengar, jelas dan memerintah, "punya waktu lima detik un

lu diberitahu dua kali

i balik puing-puin

ang pahit dan tidak tahan me

ginya dengan tubuhnya. Itu adalah gerakan protekt

an yang kejam. "Kita harus move on dari masa lalu. Kyla adalah ma

lakang dan menga

rjaan, dengan kontrol. Mungkin kalau kau

antamnya dengan kek

ia tidak ternoda oleh semua... dosa yang kita miliki. Tempat ini... menyimpan terl

, pandangannya kabur, dan dia tidak

ikunya, suaranya berbisik

alanya, mendorongnya

runkan s

akat perunggu itu tergeletak. Dia membungkuk, gerakannya k

" katanya, s

kembali ke mobil, anak buahnya m

a peresmian sayap itu, bergegas menghampiri. Dia meletakkan kotak batu penjuru kecil yang te

melingkari bahunya, tersenyum ke arah kamera. Dia telah berjanji padanya bahwa

nggil Arya d

i tetapi ti

bagian dari sejarah rumah sakit. Kita bisa... memasukka

ntusias. "Kita bisa menaru

enanggapi. Dia

ya, mencoba mer

egatnya, menahan lenganny

nghadapnya, matanya sedi

tanya, suaranya datar dan rata. "Tapi kau t

kau hirup adalah hadiah dariku. Dan

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY