Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4

Jumlah Kata:1355    |    Dirilis Pada: 29/10/2025

Pandan

di tempat tidur, mengantarku ke dan dari kantor, dan mengisi malam-malamku dengan makanan dari restoran favoritku. Dia mengurangi k

masokis menggulir foto-foto kehidupan yang telah dibangun Revan tanpaku. Aku melihat cara dia tersenyum ketika sebuah pesan menerangi ponselnya saat dia mengemudi, senyum pribadi y

an penuh harap. "Anak-anak mau jalan-jalan naik motor ke punc

tidak bisa kubunuh, berkedip hidup. Mungkin ini adalah usahanya untuk

ataku. "

ksudku, kamu yakin? Kamu kan tida

jar," kataku,

amu ikut saja untuk perginya? Kamu bisa menunggu

engatan kecil yang tajam. Tapi aku menga

an riuh, dan aku merasa seperti alien di antara mereka. Lalu Kyra tiba, sebuah motor balap hitam ramping be

boncengan motor Revan, dan sebuah seringai muncul di bibirnya. "Ba

mesin motor Revan menderu hidup. Dia tertawa, ki

an tinggi. Aku memejamkan mata erat-erat, lenganku melingkari pinggangnya dengan cengkeraman maut, wajahku menempel

n!" teriakku, suar

di motor tepat di depan kami. Jantungku berdebar kencang di dada, seekor burung yang panik dan

turun dari motor, kakiku seperti jeli. Aku terhuyung ke ping

a?" tanyanya, meskipun tidak ada kepedulian nyata dalam suaranya. Itu adalah

erhatiannya kembali ke teman-temannya, tertawa dan mengulang so

an pulan

jalan masuk rumahnya. "Kurasa ini memang bukan duniamu." Kat

u, suaraku nyaris berbisik.

agi. Tidak akan pernah lagi aku membiarkannya membuatku merasa begitu kecil, be

yang rumit sebagai perisai terhadap kehidupan pribadiku yang hancur. Aku berada di kant

anik. "Erika, ini kontrak OmniCorp. Versi final yang dikirim... itu draf y

ung berdi

oba menipu. Semua pekerjaan kita... setengah b

tai itu. Orang-orang ber

dan mengirim file itu?" tuntut

setujuan akhir datang dari atas. Dari a

sebelumnya, melonjak dalam diriku. Aku mengambil salinan kontrak dan menyerbu

intu kantor Revan hingga terbuka dan

taku, suaraku berg

i atas dinding bilik. Pi

tanyanya, meliha

perusahaan ini miliaran rupiah dan kerja keras selama berming

emindai halaman pertama dan kemudian menatap Kyra, y

ka," katanya, suaranya menenang

. "Ini bukan permainan, Revan. Ini pekerjaan kita. Dan ora

aca. "Aku sangat menyesal. Aku akan... ak

ng oleh keberaniannya. D

yra," kataku, kesabaranku habis. "Ini tentang a

uk

openg kemarahan yang dingin. "Itu sebuah kesalahan. Orang bisa berbu

"Mempermalukannya? Dia membuat ke

tama! Mungkin jika timmu memiliki pengawas

rti pukulan fisik. Dia menyal

ku?" bisikku, s

ni. Sejak kamu datang, kamu tidak lain hanyalah sengsara. Kalau kamu tidak taha

an seluruh lantai. Pa

tiap mata tertuju pada kami. Aku merasakan ratusan pasang m

u akan menelanku, pi

keluar. Seorang pria yang kukenal lebih baik dari

mengamati pemandangan itu-aku, pucat dan gemetar; Revan,

kan benar-benar lenyap. Air mata yang bahkan tida

angannya di lenganku, menenangkanku. Dia men

ison. Pak. Saya tidak tahu B

a, suaranya rendah dan penuh kehangatan kebapakan yang menghancurkan hatiku sekali lagi. "Tidak ad

presinya mengeras. "Nona Anindita, Anda dipecat. Tim hukum kami akan mengh

gin dan tajam seperti pec

i bisikan yang berbahaya. "Kau berani bicara deng

jatuh. "Pe.

itu saja dari udara tipis? Kau telah bekerja di platformnya, hidup dalam bayang-bayangnya,

ya meresap, sebuah hukuman mati yang disa

akukan wanita yang men

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY