ella
o menungguku, wajahnya topeng keprihatinan palsu. Aku berjalan me
ka
il yang miring. "Siap un
ibirku sendiri. "Lebih d
akan mengantarnya pulang,
"Lagipula, putri seorang pemimpin pantas mendapatkan yang lebih baik dari sekadar penga
co yang membakar. Aku tidak punya
kas," kataku,
lengannya, dan
meninggalkan Marco berdiri sendirian di lorong putih yang steri
g diharapkan *consigliere* Marco
iere*-nya. Aku punya ambisiku sendiri. Dan itu melibatkan seorang ratu yang pantas
u, tawa tulus keluar dari bibirku. Itu ada
pergi hanya untuk pengalih perhati
ngkan hati yang gelisah. Itu persis seperti yang kubutuhkan. Jiwaku terasa sepert
an parfum dan kekuasaan. Saat aku melangkah melewati pintu di lengan Lukas, hawa
an aku mel
dan An
u itu sepasti aku tahu namaku sendiri. Dia tidak aka
heningan menyelimuti ruangan. Itu menakjubkan, sepot
an putus asa di wajahku, dan secara teatrikal menarik tawarannya. "Oh, tidak," katanya, suaranya cukup keras
si dengan sempurna, dirancang un
nya keras, dingin, dan penuh tantangan. Dia akan membuatku
liar rupiah," katanya, suaranya menggema
u, kekayaan Prawiranegara, untuk mempermalukanku di depan umum dan
asakan bisikan mereka, melihat senyum puas mereka
an membiarka
dalam diriku. "Satu setengah miliar,"
awaran tel
 
 
 GOOGLE PLAY
 GOOGLE PLAY