ang Aria P

nya ringan dan ceria, diwarnai kepuasan se

dah tanda tangan. Aku tahu kau akan

embuatnya terdengar seolah-olah aku baru saja setuju untuk me

a," katanya, suaranya penuh semangat. "Tempat kita. Paka

jawaban. Dia tida

rkelip di bawah seperti permadani bintang jatuh. Di sinilah dia pertama kali memberitahuku bahwa perusahaannya

t tentang IPO, tentang kapitalisasi pasar dan opsi saham, tentang sampul majalah Forbes Indonesia yang akan dia potret m

kara," kataku, suaraku ternyata stabil. "Kau

snya ke gelasku. "Untuk kita, Aria. Kit

alam toaasku. Dia tidak melihat

gur mahal itu terasa seperti abu di mulutku. Untukku,

untukmu," katanya, dengan nada murah hati. "Sedikit ucapan terima kasih. Sepuluh persen dari saham pri

masa depanku, disaring menjadi por

aku menelannya. Aku hanya mengan

dari sekretarisnya. Dia melirik

k tentang pengajuan ke OJK." Dia berdiri, sudah mengenakan jaketnya. "Maaf, sayan

i dan tanpa sadar. Lalu dia pergi, meninggalkanku sendirian

tu di atas meja dan berjalan menuju lift. Saat pintu terbuka, ak

malam dengannya malam ini?" Suara Auror

gkan. "Dia sudah menandatangani surat-suratnya. Aku harus memberinya transfer saham d

henti sembunyi-sembunyi. Sudah tiga tahun, B

a t

sik. Tiga tahun kebohongannya, jaminannya

tu ada sepiring kerang bakar dengan risotto kunyit-hidangan yang sama persis dengan yang baru

n tidak pantas mendapatkan usaha untuk pilihan yang berbeda.

tanganku meraih dinding untuk menstabilkan diri. Jari-jar

a mi

ancur di lantai marmer. Sebuah pecahan kaca, setajam silet, mengiris telapak tanganku.

u mendengar A

a diterangi oleh pencahayaan lembut. Mata Baskara meleba

ma muncul. Panik. Khawatir. Dia melang

p tatapan tajam dan bertan

memindai gaun merah sederhanaku, wajahku yang terkejut, dan dara

an oleh topeng dingin dan menakutkan dari ketidakpedulian. Dia melihat dari

u tidak kenal dia," katanya, suaranya datar dan meremehkan. "Mungkin

dak ke

u, sepuluh tahun cinta dan pengorbanan, terhapus dalam satu kalimat brutal. Dia menata

orang

mbimbing Aurora pergi, lengannya melingkari pinggangnya de

di tanganku terasa tumpul dan jauh dibandingkan deng

-