/0/29185/coverbig.jpg?v=59a2b5fdb7f35c0ed2bbca05483bade8)
Marco, memperlakukanku seolah aku terbuat dari kaca. Dia selalu menggunakan konstitusiku yang "rapuh" seb
ekilas makan malam ulang tahun yang kusiapkan dengan sepenuh hati, lal
kkan "citra pasangan yang harmonis". Di perjalanan, dia menerima telepon dari per
perjalanan," katanya. "Siklus ovulasimu
berubah menjadi wujud serigalanya yang besar, dan meninggalkanku sen
berkeping-keping. Aku bukan pasangannya. Aku hanyalah pengganti, seb
mendadak, hanya beberapa senti dariku. Keluarlah seorang Alpha yang kekuatan liarnya membuat suamiku tampak sepe
kan pusat dunianya dan mengucapka
lik
a
nggang dan asparagus di atas piring porselen terbaik kami, seperti seorang prajurit yang bersiap untuk pertempuran terakhir yang sia-sia. Tiga tahun. Ini adalah ulang tahun ikatan kami yang ketiga,
, kontras dengan rasa cemas yang membara di perutku. Di luar, senja di Jakarta mewarnai langit dengan nuansa ungu lebam dan abu-abu lembut, lampu-lampu kota mulai berkelip seperti bintaitu sudah sangat kukenal, doa usang yang kuulangi pada hari ulang
yalakan lilin, jantungku berdebar kencang di dada. Aku menarik napas dalam-dalam, mencoba menenautasinya: tinggi, berpakaian rapi dalam setelan jas gelap yang mungkin lebih mahal dari mobilku, dengan aura perintampur dengan aroma khas serigala betina lain. Itu adalah aroma yang mulai kutakuti, aroma yang menandaka
batinku, yang susah payah kubungkam, menjerit padaku.
tertata sempurna, aroma makanan yang kusiapkan dengan sepenuh hati. Tidak ada binar kehangatan
ih sayang. Dia melonggarkan dasinya, kain sutra itu
tipis dan lemah di telingaku sendiri. Aku menunjuk ke arah meja, seb
gguh antara harapanku yang menyedihkan dan kenyataan dinginnya. "Su
k hari ikatan kami. Dia menggunakannya untuk membenarkan jaraknya, penolakannya untuk menyelesaikan ikatan kami, pengabaian emosionalnya yang terus-menerus. Dia telah m
u di bawah tatapan dinginnya, berubah menjadi abu di dadaku. "Aku hanya ingin
seolah-olah itu hanyalah gangguan kecil. "Adhitama Group sedang bergerak di wilayah selatan
eningan rumah yang luas. Aku ditinggalkan sendirian dengan dua lilin yang berkelip
danganku melayang ke sekeliling ruangan, pada kehidupan yang seharusnya kumiliki. Rumah besar yang kosong di bagian paling eksklus
ketika dia berdiri di hadapanku, begitu tampan dan kuat, dan berjanji untuk menghargai dan melindungiku selamanya. Dia tidak pernah menyelesaikan langkah terakhir dari ikatan itu, yang akan benar-benar
ya. Ini bukan tentang kerapuhank
pa pun untuk menarikku dari spiral pikiranku yang menurun. Aku menyalakannya, l
nuh kebanggaan dan kasih sayang. Berdiri di sampingnya, tangannya bertumpu posesif di lengannya, adalah Sarah Wijaya, Alpha betina yang kuat
k dari hal yang dia sangkal dariku secara pribadi. Dia tidak sedang dalam pertemuan pack. Dia bersama pe
i kegagalanku. Aku harus pergi, bersembunyi. Aku menemukan diriku di lorong, membuka pintu lemari
cahaya redup. Terselip di belakang, di balik tumpukan selimut tua, ada sebuah kotak kayu kecil. Itu milik nenekku. Orang
lam, bersarang di atas hamparan beludru pudar, ada sebuah liontin halus. Sebuah batu bulan tunggal yang bercahaya, berb
at, tintanya pudar tetapi masih bisa dibaca. Tulisan
sejati akan terbit. Darahmu bukan
litku menyentuhnya, kehangatan samar yang menenangkan menyebar melalui jari-jariku, naik ke lenganku, dan menetap di dadak
tang Marco, atau perasaannya padaku-itu sudah sangat jelas. Ini adalah kerag
h. L
menjadi janji bisu di telapak tanganku, aku bertany
GOOGLE PLAY